Ayat Hari Ini:

Monday, February 11, 2008

Living Life Fruitfully

Hampir setiap manusia menginginkan hidupnya berarti. Bahkan menginginkan (kalau bisa) dirinya bisa menjadi orang yang terkenal. Itu sebabnya kontes2 untuk menjadi populer begitu diminati oleh banyak orang, tanpa menghiraukan kemampuannya, talenta dan panggilannya. Bagamaina dengan pengikut Kristus? Apakah menjadi populer yang menjadi tujuan hidup kita?

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Yoh 15:5

Tinggal dalam Kristus dan Kristus dalam kita
Berbeda dengan Yudas Iskariot yang dipotong dan dibuang, maka murid-murid Kristus seperti ranting2 dari pohon anggur yang terus-menerus bergantung dan percaya kepada Kristus yang adalah pokok anggur. Maka, tinggal dalam Kristus mempunyai arti terus-menerus beriman dan bergantung kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, pemelihara hidup dan tujuan akhir dari hidup ini.
Tinggal dalam Kristus tidak bisa dipisahkan dengan Kristus dalam kita, karena justru karena Kristus dalam kita yang membuat kita bisa tinggal dalam Kristus. Membandingkan dengan Yohanes 15:7, maka Kristus dalam kita sama dengan firman Allah di dalam kita. Artinya, yang memampukan kita bisa terus percaya dan bergantung kepada Tuhan adalah firmanNya yang tinggal dalam kita. Firman yang tinggal dalam kita adalah firman yang kita hidupi dalam kehidupan ini. Bukan hanya sekedar pengetahuan, tapi yang dipraktekkan dalam hidup ini. Percaya dan bergantung terus-menerus kepada Kristus serta menghidupi firmanNya membuat kita berbuah banyak.

Berbuah banyak
Hidup yang berbuah banyak adalah konsekuensi logis dari murid-murid yang mengikuti Kristus. Ini bukan pilihan, tapi suatu kepastian.
Ada banyak penafsiran tentang berbuah banyak. Secara pribadi, saya menyoroti tiga hal saja:
1. Meminta dan mendapatkan.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya (Yoh 15:7).
Bukan sembarang permintaan, tetapi meminta kehendak Allah berdasarkan firman Kristus yang tinggal dalam kita. Ada suatu kepastian bahwa kita akan mendapatkan permintaan itu, dan tentu saja akan melakukannya dalam kehidupan kita. Orang Kristen yang berbuah banyak adalah Kristen yang meminta kehendak Allah, mendapatkan dan melakukannya dalam kehidupannya. Sudah berapa banyak kehendak Allah yang kita minta. dapat dan lakukan?
2. Mengasihi
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. (Yoh 15:9-10).
Kasih adalah salah satu aspek dari buah Roh. Sudah terlalu banyak yang membahas tentang kasih, tapi kenyataannya sulit sekali untuk mempraktekkan kasih tanpa syarat yang terus bertumbuh dalam hidup ini. Dasar dari kasih Kristen adalah kasih Bapa di dalam Tuhan Yesus yang mengasihi kita. Yesus Kristus sudah menderita, berkorban dan mati bagi kita (Yoh 15:13). Hal ini adalah bukti dari cinta kasihNya kepada kita. Apa bukti dari kita mengasih Allah? Tuhan Yesus menginginkan kita sebagai murid-muridNya untuk saling mengasihi, seperti kasihNya kepada kita (Yoh 15:12). Hidup Kristen yang berbuah banyak, justru ditunjukkan dengan mengasihi Allah dan saling mengasihi yang didasarkan atas kasih Kristus yang berkorban bagi umatNya.
3. Bersukacita
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. (Yoh 15:11).
Sukacita sering kali disalah-artikan dengan tertawa. Padahal tidak semua tawa adalah sukacita, dan bahkan hanya sedikit tawa yang betul-betul sukacita. Sukacita yang berasal dari Kristus adalah sukacita yang kekal, yang tidak bergantung oleh keadaan. Justru menjadi suatu tantangan bagi seorang Kristen untuk menyatakan sukacitanya di dalam segala keadaan. Sukacita kekal ini didapatkan karena penebusan atas dosa-dosa kita, yang membuat kita sudah dibebaskan dari hukuman kekal. Keadaan apapun tidak akan mengubah status kita sebagai orang yang sudah diselamatkan. Sukacita ini membuat kita bisa melakukan banyak hal di dalam segala keadaan sebagai respon untuk menyatakan kemuliaan Allah. Hidup yang berbuah banyak adalah hidup bersukacita dalam segala keadaan dan bisa memanfaatkan setiap keadaan untuk memuliakan Allah.

0 Komentar:

Post a Comment