Ayat Hari Ini:

Monday, June 30, 2008

Pergi!

19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Matius 28:19-20

Tahun lalu pernah tulis tentang Mana yang lebih Penting: Penginjilan atau Pemuridan? dengan sedikit mengutip empat kata kerja dalam Matius 28:19-20:
1. poreuthentes. Diterjemahkan dengan Pergilah (Go). Participle ini justru memakai bentuk aorist passive deponent. Nuansanya adalah perintah tetapi memakai bentuk pasif.
2. matheteusate. Diterjemahkan dengan jadikanlah murid (Make disciple). Bentuk dari kata kerja ini adalah imperative aorist active.
3. baptizontes. Diterjemahkan baptislah (baptizing). Bentuk participle ini adalah present active.
4. didaskontes. Diterjemahkan ajarlah (teaching). Ini juga adalah participle present active.
Jadi, saya tidak akan membahas empat hal diatas lagi, tapi melihat beberapa pertanyaan aplikatifnya.

Pergi dari mana?
Kebanyakan kita hanya bertanya pergi ke mana. Mungkin itu juga yang dipertanyakan para murid, mereka harus ke mana? Selain itu harus ada pertanyaan lain yang harus dipertanyakan, yaitu pergi dari mana? Murid-murid sesudah bersaksi di Yerusalem, mereka diperintahkan pergi dari Yerusalem, termasuk dengan mengijinkan penganiayaan supaya mereka tersebar ke seluruh dunia.

Bagaimana dengan kita? Perginya dari mana? Saya bukan melihat hanya kepada masalah tempat, tapi yang lebih mendasar, yaitu masalah hati. Kita harus pergi dari KEEGOISAN kita. Kecintaan kita pada diri kita dan segala keinginan yang hanya membuat kita jauh dari kehendak Allah dan bahkan melawan-Nya.

Kemarin nonton Kick Andy di MetroTV. Andy Noya menunjukkan beberapa orang (termasuk yang cacat) yang tidak lagi hanya memikirkan keadaan dirinya dan minta dikasihani, tapi dengan cinta kasih yang dianugerahkan Tuhan malahan memikirkan bagaimana membantu orang lain.
Jadi, jangan hanya tanya pergi ke mana tapi tidak pernah pergi dari keegoisan kita..

Pergi kepada siapa?
Ketika pergi hanya memikirkan tempat, maka kita hanya akan berkonsentrasi dengan benda-benda mati dan kehidupan kita. Memang tempat dan lingkungan kita diutus juga penting untuk dipikirkan. Tapi, ada yang lebih penting dari tempat itu yaitu pergi kepada siapa.

Yang menjadi pusat adalah bangsa-bangsa, manusia! Kita dipanggil pergi dari keegoisan kita yang bukan lagi pergi ke mana-mana untuk diri kita, tempat kita tinggal dan mencari keamanan dan kedamaian bagi diri kita sendiri. Tapi, kita diminta untuk pergi melayani manusia demi untuk kemuliaan Tuhan.

Pusat kita juga bukan materi, bahan, metode atau program yang harus dilayani. Yang harus jadi pusat adalah Tuhan yang menginginkan kita melayani manusia yang unik, yang tidak bisa selalu dilayani dengan metode yang seragam. Setiap manusia memiliki keunikan dan membutuhkan pendekatan yang berbeda. Bangsa, budaya, keberdosaan, karakter, filsafat, keluarga, pendidikan, status dan berbagai macam hal yang membuat setiap manusia mempunyai permasalahan sendiri yang kompleks. Semua metode hanyalah pendekatan untuk mencoba memahami dan mengerti, tapi itu bukan mutlak. Yang mutlak adalah Tuhan sendiri yang bekerja dengan Injil sejati yang harus kita beritakan.

Pergi untuk Apa?
Jelas untuk menjadikan murid, baptis dan mengajar. Ini melibatkan kesaksian, penginjilan dan pemuridan. Banyak yang tidak pernah menyadari bahwa hidup di dunia ini seharusnya bersaksi, melipat gandakan gambar Allah (dengan menikah, punya anak dan mendidik anak atau dengan pemberitaan Injil), sesudah itu mendidik gambar Allah itu sampai menjadi Gambar Allah yang sempurna.

Setiap orang Kristen seharusnya melakukan hal ini di dalam hidupnya, melalui pekerjaan dan panggilannya masing-masing. Memang soal baptis lebih baik dilakukan oleh orang-orang yang sudah ditunjuk untuk melakukannya (maksudnya Pendeta). Tapi, soal menceritakan Injil dan mengajarkan kebenaran Injil yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan dan pekerjaan kita, seharusnya bisa dilakukan oleh semua orang percaya yang sudah menjadi murid.

Pasti kita akan berpikir bahwa melakukan semuanya sangat sulit. Itu sebabnya Tuhan Yesus yang memiliki kuasa berjanji menyertai kita sampai kepada akhir zaman.

Jadi, Pergilah!

0 Komentar:

Post a Comment