Ayat Hari Ini:

Tuesday, November 18, 2008

Di Saat Badai Bergelora

Bukan hanya Amerika Serikat, negara2 Uni Eropa, bahkan Jepang yang termasuk kuat ekonominya sudah menyatakan resesi dan masuk dalam krisis global. Jika negara2 maju sudah mengalami resesi, bagaimana dengan negara2 berkembang dan negara 'yang tidak maju2'???

Adakah contoh dalam Alkitab bagaimana harus menghadapi krisis yang pasti terjadi?

7 Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku! 8 Janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku. 9 Aku akan memikul kemarahan TUHAN, sebab aku telah berdosa kepada-Nya, sampai Ia memperjuangkan perkaraku dan memberi keadilan kepadaku, membawa aku ke dalam terang, sehingga aku mengalami keadilan-Nya.
Mikha 7:7-9

Menunggu TUHAN
Doa-doa syafaat orang Kristen seringkali sama persis seperti orang yang tidak mengenal Allah. Menghadapi krisis dan resesi global, biasanya doa2nya hanyalah bagaimana lepas dari krisis dan resesi yang ada.
Tahun-tahun terakhir dimana Indonesia mengalami berbagai krisis, maka doa2 orang Kristen dan gereja biasanya hanya meminta pemulihan dari segala krisis. Doa2 yang kelihatan peduli dengan keadaan, tapi sebenarnya tidak peduli dan mengerti dengan keadaan yang terjadi; apalagi memikirkan rencana Allah dalam kejadian2 yang terjadi.

Seharusnya kita menunggu-nunggu TUHAN dan mencoba mengerti mengapa berbagai krisis terus terjadi, bukannya hanya meminta pemulihan dan lepas dari segala krisis yang ada. Menunggu TUHAN akan membuat kita bisa melihat rencana TUHAN waktu IA mengijinkan berbagai krisis terjadi. Mikha mengerti hal ini. Ia menunggu TUHAN dan berharap Allah akan menyelamatkannya, tapi bukan berarti penghukuman terhadap Israel tidak akan jadi dilakukan. Karena krisis dan penghukuman atas Israel pasti terjadi karena keberdosaan Israel.

TUHAN mengijinkan krisis demi krisis terjadi untuk menghukum dan mendidik umat-Nya. Di satu sisi ada keadilan Allah yang ditunjukkan, tapi di sisi yang lain sebenarnya Kasih Allah yang mau mengoreksi dan mendidik umat-Nya.

Maka, mari menunggu TUHAN melihat maksud dan karya2-Nya dalam krisis sekalipun; mencoba mengerti keadaan yang terjadi dan bahkan memuliakan-Nya dalam krisis sekalipun.

Badai Pasti Berlalu
Tidak untuk selama-lamanya krisis itu terjadi. Waktunya tiba krisis itu pasti akan berakhir. Ya, badai pasti berlalu. Permasalahannya, apakah kita belajar pada saat badai atau kita hanya mengharapkan badai itu berlalu tanpa arti?

Mikha menyadari bahwa Israel akan bangun dari kejatuhannya. Terima kasih untuk didikan dari TUHAN yang justru membuat bisa bangun. Krisis ternyata tidak selalu berdampak negatif. Badai yang kelihatan merusak, ternyata bisa mengubah cara berpikir dan cara hidup manusia, jikalau manusia mau belajar dari badai yang dihadapinya.

Satu hal yang membuat kita bisa belajar dalam badai, jikalau kita tahu bahwa TUHAN yang menjadi terang kita. Jika terlalu sibuk dengan segala ketakutan, kekuatiran, kejatuhan dan kegelapan di dalam badai, maka kita tidak akan bisa belajar apa-apa. Tetapi dalam penyertaan dan terang TUHAN, kita bisa bangun dari kejatuhan dan melihat berbagai hal sekalipun dalam kegelapan badai yang menakutkan.
Iman Mikha mengatakan, "Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku."

Aku telah ber-DOSA
Satu lagi pembelajaran yang perlu bagi kita dalam krisis adalah pengakuan dosa. Biasanya kita terlatih untuk menyalahkan keadaan dan orang lain dalam krisis2 yang terjadi. Kita biasanya tidak terlalu merasa sebagai yang bersalah dalam keadaan yang terjadi, selalu keadaan yang menjadi penyebabnya.

Mikha berbeda. Saya percaya ia seorang nabi yang tidak berdosa dengan keadaan Israel. Ia mengkhotbahkan kebenaran yang jauh sekali berbeda dengan nabi2 palsu yang menubuatkan keamanan dan kemakmuran Israel. Tapi, Mikha mengaku telah berdosa dan bersedia memikul kemarahan TUHAN.
Mikha memposisikan dirinya sebagai Israel yang berdosa, sekalipun bukan ia yang bersalah; dan bahkan siap menanggung murka TUHAN. Berbeda dengan banyak orang yang tidak pernah mengakui kesalahan dan dosa2nya dan bahkan hanya ingin mencari aman dalam segala keadaan.

Apa yang dilakukan oleh Mikha digenapi oleh Yesus Kristus. IA yang tidak berdosa justru disamakan dengan orang2 berdosa dan menanggung murka dan hukuman Allah. Maka jika Yesus Kristus yang sudah menanggung segala murka Allah menyertai kita, ada kekuatan dan anugerah bagi kita untuk menanggung krisis2 yang ada. Kita telah berdosa, kita seharusnya menanggung semua murka itu. Beruntungnya kita, hanya sedikit yang harus kita tanggung dan alami, tidak sedahsyat dan sesulit yang harus ditanggung oleh Kristus.

Marilah mata kita memandang kepada Kristus yang sudah menanggung segala kesulitan kita, dengan iman melihat penyertaan-Nya dan bahkan menyaksikan-Nya di dalam krisis demi krisis yang harus kita hadapi.

5 Komentar:

Miss G said...

Pas banget siy... Sit still, wait patiently for the LORD! Rasanya mmg sedang menanti-nantikan sesuatu.. Thanks buat entry ini!

Anonymous said...

Apa yah yang dinanti2kan??

Miss G said...

His wind of change (^_-)

Anonymous said...

Pas banget juga sama keadaan gw, dan selama sebulan terakhir ini Tuhan bukakan bahwa ternyata ngga hanya gue, orang-orang di sekitar gw pun juga lagi mengalami krisis ..

Gw percaya krisis kali ini akan membawa kita naik ke level yang lebih tinggi, kenapa? Karena luar biasa krisis yang menimpa gw dan teman-teman gw. Krisis kali ini kayanya ngga selesai-selesai, .... kalau dulu punya pergumulan, ngga lama biasanya sudah ada solusi, yang sekarang berbeda!

Bagian kita semua adalah mengucap syukur, biarlah Tuhan yang akan menyelesaikan selebihnya. Amin!

Anonymous said...

David, thanks for sharing...

Ronald

Post a Comment