Ayat Hari Ini:

Showing posts with label Yohanes 1. Show all posts
Showing posts with label Yohanes 1. Show all posts

Monday, December 25, 2006

Christmas: Cur Deus Homo?

1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
(Yoh 1:1,14)


Pertanyaan dari Anselm selalu menjadi pertanyaan yang menjadi perenungan waktu Natal. Why God-man? Why God became man? Mengapa harus Allah menjadi manusia? Mengapa harus Allah dan manusia? Sedikit orang Kristen yang merenungkan hal ini pada saat Natal. Biasanya yang dipikirkan hanya sukacita dan kasih Allah.
Pada saat malaikat memberitakan kabar kesukaan tentang kelahiran Tuhan Yesus dalam Luk 2:11, yang ditekankan adalah kelahiran Juruselamat: Kristus Tuhan di kota Daud. Sang Mesias datang sebagai Juruselamat, Dia adalah Tuhan tapi juga manusia keturunan Daud. Maka, Allah dan Manusia ada hubungannya dengan keselamatan. Natal tanpa bicara sampai kepada salib dan kebangkitan, maka itu bukan Natal yang sebenarnya.
Apa mungkin manusia membebaskan dirinya dari keberdosaannya? Kalau mungkin, maka manusia tidak membutuhkan Juruselamat..Agama-agama ingin memberikan jalan keluar dengan usaha manusia untuk melepaskan diri dari keberdosaannya. Dengan perbuatan baik, penyiksaan diri, dan 'memanipulasi' Allah. Mengapa agama2 berusaha melakukan semua ini? Karena pengertian tentang dosa dan penebusan dosa yang salah.
Alkitab dengan sangat jelas berbicara tentang dosa dan kuasanya, serta akibat dari dosa. Kemudian Alkitab juga berbicara tentang penebusan dosa. Kuasa dosa yang membawa kepada maut hanya bisa dipatahkan dengan kematian dan kebangkitan seorang yang tidak berdosa..Hmmm..Mana mungkin? Mana ada manusia yang tidak berdosa? Kalaupun ada yang tidak berdosa, siapa yang bisa mati dan membangkitkan dirinya sendiri, serta mengalahkan kuasa dosa dan kuasa maut, sehingga bisa hidup sampai selama-lamanya tanpa dosa?
Kalau begitu jalan keluarnya, harusnya pada Allah. Meminta cinta kasihNya dan pengampunanNya. Bukankah Allah adalah Maha Pemurah dan Maha Penyayang? Tetapi, kalau Allah mengampuni semua dosa manusia tanpa menghukum manusia, maka Dia bukan Allah yang Maha Adil, maka Dia pasti bukan Allah sejati. Lagi pula Dia melawan hukum-hukumNya sendiri, upah dosa adalah maut. Apakah Allah bisa mati dan mewakili manusia?
Kalau begitu, apa mungkin Allah tetap ADIL dan juga Maha Pengasih? Dan bisa melepaskan manusia dari segala kesulitannya dengan dosa?
Jawabannya, ada di dalam Natal, Salib dan Paskah. Mengapa? Karena Tuhan Yesus Kristus, sang Juruselamat, Allah-Manusia, satu-satunya jalan keluar dari kesulitan manusia dengan dosa. Karena Yesus Kristus Manusia yang tidak berdosa (dikandung dari Roh Kudus), maka Dia bisa mewakili manusia, merasakan kesulitan manusia, dicobai oleh Iblis, menderita dan mati di atas kayu salib untuk menanggung murka Allah Bapa (keadilan Bapa). Tetapi, karena Yesus Kristus adalah Allah, maka dia bisa menanggung semua murka yang seharusnya ditanggung umat pilihan Allah di neraka (kasih Allah), dan bisa bangkit mengalahkan Iblis dan kuasa maut. Semuanya dimulai dari Natal. God became Man.
Pertanyaannya bagi kita, apa artinya bagi kita Allah menjadi manusia? Apa respon kita untuk menggenapi dan melakukan apa yang menjadi kehendakNya?
Merry Christmas...