Ayat Hari Ini:

Showing posts with label Yohanes 14. Show all posts
Showing posts with label Yohanes 14. Show all posts

Saturday, May 10, 2008

Parakleitos dan Pengajar

Yang biasanya diperhatikan dalam turunnya Roh Kudus adalah peristiwa ajaib ketika para Rasul bisa berbicara di dalam bahasa-bahasa lain yang sebelumnya mereka belum pernah pelajari. Mengapa karunia itu yang diperhatikan? Karena manusia selalu menyukai melihat dan mengharapkan sesuatu yang instan dan luar biasa. Lebih tertarik kepada fenomenanya daripada esensinya.
Seharusnya yang diperhatikan adalah Roh Kudus. Mempertanyakan siapakah Roh Kudus yang memberikan karunia yang luar biasa itu? Untuk mengenal siapakah Roh Kudus, maka kita harus mendengarkan perkataan dari Tuhan Yesus.

tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Yoh 14:26

Parakleitos
Tuhan Yesus menyebut Roh Kudus sebagai Parakleitos. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Parakleitos, hanya Roh Kudus adalah pribadi yang berbeda. Sama-sama Parakleitos, tetapi pribadi yang berbeda. Sama-sama Allah yang berkuasa, tapi pribadi yang berbeda. Artinya, orang percaya memiliki dua pribadi parakleitos.

Parakleitos mempunyai beberapa arti: penghibur, penolong, penasehat, perantara, dan pembela. Itu sebabnya dalam beberapa terjemahan Alkitab ada terjemahan yang berbeda. Seharusnya satu kata ini mengandung semua pengertian yang ada. Yesus Kristus dan Roh Kudus adalah Allah yang menghibur, menolong, memberikan nasehat, perantara, dan membela kita.

Pengajar
Selain sebagai Parakleitos, Roh Kudus juga dikatakan oleh Tuhan Yesus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Sama seperti pengajaran Tuhan Yesus berasal dari Allah Bapa, maka pengajaran dari Roh Kudus tidak berbeda dengan Tuhan Yesus. Agak aneh, kalau di zaman sekarang ini banyak yang mengatakan mendapatkan wahyu baru dari Roh Kudus (dan berbeda dengan yang ada di Alkitab). Mungkinkah pewahyuan dari Allah Roh Kudus berbeda (dan bertentangan) dengan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus???

Murid-murid Tuhan Yesus di dalam tiga tahun setengah mengikuti-Nya tidak bisa mengerti semua yang diajarkan oleh-Nya. Sesudah Roh Kudus turun, mereka dipenuhi Roh Kudus (dipenuhi Firman). Karena semua pengajaran dari Tuhan Yesus sekarang menjadi jelas bagi mereka. Apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus tentang maksud kedatangan-Nya ke dunia yang harus menderita, mati di salib, bangkit pada hari ketiga dan sesudah itu naik ke surga, sekarang menjadi jelas bagi mereka karena pekerjaan Roh Kudus yang mengajar dan memenuhi mereka dengan firman.

Kita bisa melihatnya di dalam kotbah-kotbah Petrus di dalam Kisah Para Rasul. Petrus tidak bicara tentang betapa hebat kuasa diri mereka ataupun membicarakan tentang wahyu-wahyu baru yang mereka dapat. Tapi Petrus berbicara tentang Yesus Kristus yang datang ke dunia meggenapi nubuat nabi2 di Perjanjian Lama, ditolak, menderita, dibunuh dengan disalibkan, bangkit pada hari ketiga, naik ke surga dan akan datang kembali. Kotbah yang dipenuhi oleh Roh Kudus, justru berbicara tentang pusat dari firman, yaitu firman yang menjadi daging.

Roh Kudus tidak mengajarkan pengajaran baru yang aneh-aneh. Justru kalau kita membaca Kisah Para Rasul, maka semua yang diajarkan kepada para Rasul adalah untuk menggenapi Perjanjian Lama dan berpusat pada Yesus Kristus yang mati dan bangkit. Justru yang mengajarkan pengajaran yang aneh-aneh adalah para pengajar sesat. Karena para pengajar sesat hanya ikut-ikutan dan hanya menginginkan karunia dan mujizat dengan memakai nama Tuhan Yesus. Itu sebabnya ajaran mereka tetap sama, hanya menambahkan Tuhan Yesus di dalamnya dan mengharapkan orang terpesona dengan segala karunia dan mujizat. Berbeda dengan para Rasul yang mengadakan mujizat sebagai awal untuk mengajarkan segala kebenaran yang berpusat pada Kristus. Orang-orang bukan hanya terkagum-kagum melihat segala mujizat dengan kepala kosong, tapi orang-orang itu diminta bertobat dan diajarkan kebenaran yang mengubah seluruh aspek hidup mereka.

Allah Roh Kudus adalah pengajar yang terbaik. Karena Ia menolong, menghibur, menasehati, membela dan memperlengkapi kita dengan firman Tuhan. Semua kebenaran firman Allah dalam Alkitab yang sering kali terlihat sulit, justru bisa dimengerti oleh pertolongan dan penyingkapan dari Allah Roh Kudus. Ia membawa kita kepada seluruh kebenaran. Mendorong dan menguatkan ketika kita lemah. Menghibur dengan firman ketika kita bersedih. Membela ketika Iblis menuduh kita. Dan terus-menerus memperlengkapi dengan segala kebenaran firman. Semakin kita membaca firman, Roh Kudus semakin memenuhi kita.

Maukah Saudara dipenuhi Roh Kudus? Bacalah firman Tuhan dan minta Allah Roh Kudus memenuhi dengan kelimpahan firman-Nya.

Wednesday, May 7, 2008

Persiapan Pindah Rumah

Pindah ke rumah yang baru seringkali menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang mengalami stress. Karena tempat yang baru menuntut beberapa penyesuaian. Biasanya perlu beberapa persiapan sehingga siap untuk pindah ke rumah yang baru.
Untuk rumah tempat tinggal yang sementara saja perlu persiapan, bagaimana dengan pindah ke rumah yang kekal?

1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. 2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Yohanes 14:1-3


Sudah Tersedia
Berbeda dengan rumah di dunia ini yang perlu dibeli, dicari dan bahkan dibangun sendiri, maka rumah di dalam kekekalan sudah tersedia. Uniknya, rumah itu disediakan gratis oleh Sang Pencipta. Bukan bergantung pilihan dan keinginan kita, tetapi berdasarkan kerelaan kehendak Sang Pencipta yang memberikan anugerah. Yang pasti, seperti pada waktu Ia menciptakan dunia ini dan memberikan yang terbaik bagi manusia, maka ciptaan baru-Nya adalah tempat yang lebih indah, mulia dan sempurna.

Jaminan ketersediaan tempat tinggal ini dipertegas dengan kenaikan Tuhan Yesus. Tempat tinggal di rumah Bapa dijamin oleh Tuhan Yesus bagi umat-Nya. Hanya bagi umat-Nya tempat sudah disediakan. Sementara yang tidak percaya kepada Yesus Kristus harus menyediakan tempat bagi dirinya sendiri!

Manusia tidak perlu membantu Tuhan untuk mempersiapkan rumah baginya dalam kekekalan. Karena ketika kita ingin membantu dan mengaturnya, maka kita sedang menunjukkan bahwa kita kurang percaya bahwa sang Pencipta mampu menyediakan segala sesuatunya. Lagipula kita belum pernah pergi ke dalam kekekalan. Bagaimana mungkin kita bisa mempersiapkan segala sesuatunya? Bagaimana caranya kita 'membangun dan menyediakan' tempat bagi diri kita dalam kekekalan? Mungkinkah!?

Pengembang dan Penjemput
Tuhan Yesus yang menyediakan tempat bagi umat-Nya. Artinya, Ia-lah yang menjadi Pengembang. Ia yang mencipta dan mempersiapkan semuanya. Lebih menarik lagi, Ia juga yang menjemput umat-Nya untuk tinggal di tempat itu.

Yesus Kristus ternyata bukan hanya menyediakan tempat tinggal, sesudah itu menawarkan kepada manusia siapa yag mau tinggal silahkan datang dan tinggal bersama-Nya. Melainkan Ia tahu bahwa tidak ada yang sanggup untuk menyediakan tempat tinggalnya, dan bahkan tidak akan sanggup untuk datang ke tempat kediaman-Nya yang kudus dan sempurna. Maka, Ia sendiri yang harus menyediakan, menguduskan dan menjemput umat-Nya.

Yesus Kristus adalah Pengembang yang bertanggung jawab, sekaligus Penjemput. Bahkan kalau melihat di ayat 4 dan 6, Yesus Kristus juga adalah satu-satunya Jalan ke tempat itu.

Perlu Persiapan?
Kalau kita tahu tempat tinggal di dalam kekekalan sudah tersedia, maka kita harus berhenti gelisah. Tidak ada yang perlu dikuatirkan lagi tentang kehidupan yang kekal. Bahkan kita bisa melihat bahwa kematian akan menjadi gerbang kepada keuntungan untuk berdiam bersama Kristus sampai selama-lamanya.

Selain itu, kata Tuhan Yesus kita hanya perlu percaya saja. Percaya bahwa Allah sudah menyiapkan yang terbaik dan tanpa perlu usaha dan bantuan kita. Kita tidak perlu membayar down payment dan mempersiapkan cicilan, karena semua kekayaan di dunia ini tidak sanggup membelinya.

Yang bisa kita lakukan hanyalah bersiap untuk pindah rumah. Ada beberapa hal yang perlu dipikirkan sebagai persiapan:
1. Merindukan tempat tinggal baru yang sempurna
2. Bersiap untuk kehilangan semua hal yang sementara
3. Hidup selalu bersyukur karena sudah dapat hidup yang kekal
4. Menyelesaikan tugas kita di dunia sebaik mungkin bagi kemuliaan Allah yang sudha memberikan anugerah-Nya bagi kita
5. Menikmati dan memanfaatkan yang sementara sebagai persiapan menikmati hidup yang kekal
6. Hidup kudus sesuai panggilan
7. ..... (Isi sendiri)

Berbahagialah orang-orang yang sudah disediakan tempat tinggal di dalam kekekalan, karena tidak ada yang perlu dikuatirkan lagi ketika menghadapi kematian dan masuk dalam hidup yang kekal.
Sudahkah Anda bersiap untuk pindah rumah?

Saturday, March 3, 2007

Tears of Joy

Hari ini harusnya ultah Mammi yang ke 61. Tapi, Mammi sudah meninggal tanggal 10 Juni 2006. Jadi, tahun ini tidak ada lagi ultah, yang ada hanyalah kenangan. Kenangan yang mengingatkan pelajaran berharga untuk hidup. Ada dua moment di dalam waktu yang jauh berbeda, saya menangis untuk kematian Mammi. Dan dua tangisan itu adalah tangisan dengan arti yang juga berbeda. Tangisan yang pertama, terjadi di tahun 1991. Waktu itu mimpi kalau Pappi dan Mammi meninggal dunia. Bangun dari tidur, langsung nangis, tangisan kesedihan. Hari itu baru sadar, mungkin tidak akan pernah ketemu lagi dengan kedua orangtuaku. Karena saat itu, saya sudah pergi jauh dari rumah selama 1 tahun, dan mungkin tidak akan pernah pulang lagi ke rumah.
Sedangkan tangisan yang kedua, adalah tangisan pada tanggal 12 Juni 2006. Hari itu, saya harus mewakili keluarga untuk memberikan ucapan terima kasih pada saat penguburan Mammi. Tangisan itu adalah tangisan sukacita, karena mengingat iman Mammi yang tetap mengingat Tuhan saat bergumul dengan penyakit kanker payudaranya, bahkan bisa tetap bersyukur dan pada hari kematiannya kelihatan bersukacita. Jadi ingat saat-saat di rumah sakit, waktu kankernya sudah menjalar sampai ke paru-paru, ada satu lagu yang Mammi seneng dan suka nyanyiin bareng Elvis Presley dari notebook saya. Lagu itu karangan dari Ira F. Stanphill, Mansion Over The Hilltop (Click di sini untuk denger lagunya dan seluruh teksnya), chorusnya:

I've got a mansion just over the hilltop,
In that bright land where we'll never grow old;
And someday yonder we will never more wander,
But walk the streets that are purest gold.

Mengingat semua itu dan kebahagiaan yang dialami oleh Mammi yang membuat saya menangis dengan sukacita di hari penguburan Mammi.
Akhir-akhir ini kembali saya memikirkan tentang perbedaan menangis dan tertawa. Kotbah ke berbagai tempat (khususnya persekutuan2 doa), pemimpin pujian/MC, biasanya berusaha membuat jemaat untuk bisa tertawa dan dianggap itu sebagai sukacita. Apa betul tertawa itu identik dengan sukacita? Ada yang bilang bahwa tertawa itu baik untuk kesehatan, tertawa bisa menyembuhkan, bahkan ada terapi tertawa. Tetapi, apakah tertawa itu pasti sukacita? Saya coba memperhatikan orang yang tertawa. Beberapa di antara mereka adalah orang gila. Sebagian lagi, adalah orang-orang yang mengambil keuntungan dari orang lain, berhasil menipu orang lain dan mereka tertawa. Sebagian lagi yang disebut dengan humor dan lucu adalah kejadian2 yang membuat orang lain kelihatan bodoh, melakukan kesalahan, jadi obyek penderitaan. Jadi, tertawa karena orang lain menderita. Itulah humor yang lucu. Jarang sekali, humor yang mempergunakan logika dan membuat orang tertawa. Dan mungkin ada sebagian kecil yang tertawa karena sukacita!? Dan anehnya, dalam kehidupan Tuhan Yesus, tidak pernah disebutkan bahwa Tuhan Yesus tertawa. Bahkan Tuhan Yesus pernah berkata dalam Lukas 6:25, "Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis." Apakah Tuhan Yesus tidak ada sukacita selama hidup di dunia?
Sejujurnya, saya suka sekali ketawa. Bahkan karena satu sekolah teologi melarang untuk ketawa berlebihan, maka saya memutuskan untuk tidak masuk sekolah teologi itu. Saya memiliki kemampuan untuk mentertawakan diri sendiri, mentertawakan orang lain dan dunia, serta membuat orang lain tertawa. Tapi, apakah waktu melakukan semuanya itu saya bersukacita, jawabannya: Tidak tentu!
Bagaimana dengan menangis? Biasanya menangis identik dengan kesedihan, kehilangan, musibah, dan semua yang berhubungan dengan hal itu. Tetapi, biasanya orang melupakan satu hal tentang menangis. Malam ini, mimpin KKR di salah satu gereja. Waktu altar call, beberapa dari yang maju ke depan menangis terus dan tidak ada satupun yang tertawa. Apakah mereka sedih dan tidak ada sukacita karena menyerahkan hidup kepada Tuhan? Faktanya, semua orang yang betul-betul mengalami sukacita yang dalam justru menangis dan bukan tertawa. Bahkan orang yang tertawa terbahak-bahak justru sering diakhiri dengan air mata.. Sehingga menangis justru menjadi satu elemen yang lebih penting dibandingkan dengan tertawa. Pertanyaannya, hal-hal apa yang membuat seseorang menangis dengan sukacita? Apakah itu karena hal-hal yang sementara ataukah hal-hal yang bernilai kekal?
Ada banyak tangisan dan air mata kita seharusnya disimpan untuk hal-hal yang bernilai kekal, dan bukan hanya air mata buaya yang selalu datang begitu saja dalam kesulitan dan penderitaan. Justru kita seharusnya terus memiliki tangisan untuk jiwa-jiwa orang pilihan yang masih hidup dalam dosa, tangisan sukacita waktu melihat mereka kembali kepada Bapa, tangisan untuk kehendak Allah yang belum digenapi dan tangisan untuk sukacita orang-orang percaya yang hidup menurut jalan-jalan Tuhan, dan masih banyak-banyak lagi tangisan-tangisan yang penuh sukacita dalam kehendak Tuhan yang akan dianugerahkan Tuhan. I'm waiting for it? What about you?

2 In my Father's house are many mansions: if it were not so, I would have told you. I go to prepare a place for you.
3 And if I go and prepare a place for you, I will come again, and receive you unto myself; that where I am, there ye may be also.
John 14:2,3