Ayat Hari Ini:

Monday, April 25, 2011

Empat Tokoh dalam Kebangkitan Kristus menurut Injil Matius (2)


Episode kedua dalam Kebangkitan Yesus Kristus menurut Injil Matius, masih melibatkan empat tokoh yang bisa dibandingkan dengan empat tokoh dalam episode pertama. Jika dibandingkan dengan empat tokoh yang pertama, kita bisa melihat ada beberapa hal yang sama, serta perbedaan yang signifikan.

1. Utusan Allah: Imam-Imam Kepala (Mat 28:11-14)
12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu 13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. (Mat 28:12-13)
Imam-imam kepala seharusnya menjadi wakil dari Allah yang menyatakan dan memberitakan kebenaran. Mereka tahu Yesus Kristus akan bangkit pada hari ketiga. Tapi, mereka justru ingin mencegah kebangkitan itu dengan meminta Pilatus memberikan penjaga dan memeterai kubur Yesus. Usaha mereka gagal!
Ketika penjaga-penjaga melaporkan kebangkitan Kristus, imam-imam kepala tidak menuduh para penjaga berbohong. Mereka menerima itu sebagai kebenaran, karena kebangkitan adalah penggenapan nubuat dari perkataan Tuhan Yesus sebelumnya yang masih diingat oleh para imam kepala. Seharusnya dengan mengetahui kebenaran, mereka lebih gampang untuk percaya dan beriman kepada Yesus Kristus yang bangkit dan sanggup menebus dosa-dosa mereka yang sudah menyalibkan-Nya. 
Ternyata, imam-imam kepala lebih memilih untuk menambah dosa mereka dengan menyogok para penjaga dan menyebarkan berita bohong bahwa murid-murid Yesus sudah mencuri mayat-Nya. 
Para imam kepala seharusnya seperti malaikat Tuhan yang tahu kebenaran dan menyatakan kebenaran itu, tapi mereka justru membelokkan kebenaran. Semoga para pemimpin gereja tidak mengikuti apa yang dilakukan imam-imam kepala.

2. Utusan Pemerintah: Penjaga-Penjaga (Mat 28:11,15)
15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini. (Mat 28:15)
Para penjaga yang mendapatkan keuntungan besar dari keberdosaan para imam kepala. Tapi, tanpa mereka sadari mereka justru sedang mengalami kerugian yang jauh lebih besar. Mereka memang mendapatkan uang dalam jumlah yang besar, tapi mereka tidak mendapatkan iman, anugerah, hidup yang kekal dan kuasa untuk menjadi saksi kebangkitan. Dengan uang mereka hanya menjadi pendusta-pendusta. Padahal mereka sudah mendapatkan kesempatan untuk melihat peristiwa besar dalam sejarah, yang tidak akan pernah dilihat dan dialami oleh orang lain. 
Untuk apa sejumlah besar uang kalau tidak ada penyertaan Tuhan? Bisakah mereka mempergunakannya dengan benar? Apa gunanya uang yang didapatkan dari menceritakan kabar bohong? Kasihan sekali!

3. Pengikut-Pengikut Kristus: 11 Murid (Mat 28:16-17)
16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. (Mat 28:16-17)
Kesebelas murid ini seharusnya lebih baik dari perempuan-perempuan yang tidak mendapatkan kesempatan dan anugerah seperti murid-murid. Mereka bisa ikut Tuhan Yesus kapan saja dan diajarkan langsung oleh Tuhan Yesus. Berbeda dengan perempuan-perempuan yang hanya mendengarkan sebagian dan tidak selalu bisa bersama-sama dengan Tuhan Yesus.
Kenyataannya murid-murid Tuhan Yesus tidak lebih baik dan beriman dibandingkan perempuan-perempuan. Mereka bukan hanya tidak mengerti perkataan dan nubuat Tuhan Yesus tentang kematian dan kebangkitan-Nya. Sebagian dari mereka bahkan masih tetap ragu-ragu untuk menyembah Tuhan Yesus.
Tapi, yang lebih aneh lagi. Tuhan Yesus tetap mau memakai mereka semua dan mengutus mereka menjadi saksi-saksi kebangkitan. Ini namanya anugerah! Murid-murid yang tidak layak, malah dilayakkan, diperlengkapi dan diutus. Betapa besar anugerah Tuhan kepada murid-murid-Nya yang ragu-ragu!

4. Pusat Kebangkitan: Yesus Kristus (Mat 28:18-20)
18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat 28:18-20)
Yesus Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya membangkitkan murid-murid-Nya dan mengutus mereka untuk memuridkan. Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus sangat beresiko. Mempercayakan tugas yang besar dan mulia kepada murid-murid-Nya yang belum mengerti semua pengajaran-Nya dan sebagian masih ragu-ragu untuk menyembah-Nya? Sulit dipercaya! Tapi itulah yang diinginkan oleh Tuhan Yesus, mempercayakan kepada murid-murid-Nya sekalipun resikonya sangat besar untuk gagal jika dibandingkan dengan Tuhan yang mengerjakan dan membereskan semuanya.

Kebangkitan ternyata bukan hanya sekedar menerima sukacita, anugerah dan hidup yang kekal. Tapi, kebangkitan juga berhubungan dengan kuasa untuk berlipat ganda dan memuridkan. Pekerjaan yang sulit ini dijamin oleh Tuhan Yesus dengan penyertaan-Nya.
Banyak sekali orang percaya yang hanya mau meminta penyertaan Tuhan, tapi tidak ingin berbagian dalam pekerjaan pelayanan pemuridan. Padahal justru waktu pergi dan memuridkan, kuasa kebangkitan dan penyertaan Tuhan bisa terlihat dengan nyata.

Semoga dengan kebangkitan Kristus membuat kita bisa semakin percaya dengan kuasa yang bekerja dalam kebangkitan Kristus yang membuat kita sanggup mengalahkan dosa, mendapatkan hidup yang baru dan kekal, serta bisa pergi untuk menyaksikan kepada orang-orang berdosa yang tidak layak menerimanya, memuridkan dan mengajar mereka. Selamat Paskah.