Ayat Hari Ini:

Monday, May 7, 2007

Desiring God!?

Apa yang paling Anda inginkan di dalam hidup ini? Apa yang paling Anda impikan di dalam hidup ini? Kalau diberikan kesempatan untuk meminta tiga hal (kaya' lampu Aladin), apa yang menjadi permintaan pertama dan yang paling Anda inginkan?
Banyak orang meminta kenikmatan tetapi tidak tahu kenikmatan yang tertinggi, sehingga tidak memiliki keinginan yang tertinggi dan termurni. Sejak manusia jatuh dalam dosa, maka manusia berada di dalam ketidakpuasan kekal, tetapi tidak bisa mengerti bagaimana memuaskan dirinya. Semua keinginan dan permintaan manusia biasanya hanya berpuncak pada kenikmatan sementara, keinginan untuk menikmati sesama manusia (dengan pacaran, menikah dan keluarga), keinginan untuk menikmati dunia dan segala isinya (gelar, jabatan, materi, uang, rumah, mobil, dll) dan umur yang lebih panjang untuk menikmati semuanya. Tetapi, orang-orang yang sudah mendapatkan semuanya, ternyata masih merasa kosong di dalam hidup ini..Something is still missing.. But what is it?
Bagaimana dengan orang-orang yang tidak mendapatkan semuanya? Sekosong apa hatinya?

25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. 26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. 27 Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau. 28 Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.
Mazmur 73:25-28

Mazmur 73 ditulis oleh Asaf pada saat melihat sombongnya orang-orang fasik yang mendapatkan kelimapahan di dalam hidup ini. Mereka tidak sakit, malahan sehat dan gemuk tubuh mereka. Sepertinya mereka tidak mengalami kesussahan dan tidak ada musibah/bencana seperti yang dialami orang lain. itu sebabnya mereka begitu congkak dengan semua 'berkat' yang Tuhan berikan. Mulut congkak mereka bisa membual dan membuat banyak orang yang kagum dengan segala yang mereka miliki akan mengikuti mereka.

Sampai Asaf masuk ke dalam kekudusan Allah dan melihat kesudahan dari orang-orang yang sangat congkak itu. Kehancuran dan kedahsyatan penghukuman yang akan mereka dapatkan. Tuhan menuntun dan membawa Asaf melihat kemuliaan, sehingga ia memiliki penilaian yang berbeda tentang Allah dan dunia ini.

Dunia dan segala isinya ini ternyata tidak sebanding dengan Pencipta yang menyertai umatNya. Dunia dan segala isinya ini tidak akan berarti sama sekali tanpa pimpinan dan penyertaan Tuhan dalam menikmatinya. Maka, bagi Asaf di surga dan di bumi hanya satu yang paling diingininya, yaitu Allah. Desiring God. Keinginan ini membuat ia rela sekalipun seluruh hidupnya dan keinginannya terlihat gagal, tapi keinginan dan bagiannya hanyalah Allah.
Berapa banyak orang yang ingin mengikuti kehendak Allah, tapi tidak rela meninggalkan segala keinginan dan kenikmatan yang mungkin menggangu panggilan dan kehendak Allah? Berapa banyak orang yang kelihatannya ingin melakukan kehendak Allah sebenarnya hanya menunjukkan betapa besarnya keinginan terhadap dunia ini dibandingkan dengan Allah yang mencipta semuanya dan yang memberikan semua yang diinginkan hati manusia!?
Adakah keinginan terhadap Allah? Ya, ada tapi hanya untuk sekedar kebutuhan dirinya sendiri. Bukankah kita perlu memikirkan masa depan, bagaimana dengan keluarga, bagaimana dengan.... (masih ada seribu satu alasan yang lain).

Orang-orang yang mengenal Allah, bisa dengan jelas melihat kenikmatan yang tertinggi, yaitu sumber kenikmatan itu sendiri, Allah. Berkat-berkat yang ada di bumi ini tidak bisa menghalangi untuk menikmati Allah. Sedikit, berlimpah atau tidak ada sama-sekali, semuanya bisa dipakai untuk memuliakan dan menikmati Allah.

Asaf suka dekat dengan Allah, karena akibatnya ia bisa menceritakan segala pekerjaan Allah. Betapa hebatnya Allah, melebihi segala tokoh2 hebat yang pernah ada di dalam sejarah dunia ini (termasuk yang ada di dalam Alkitab). Semuanya hanya ciptaan dan Allah yang memberikan kehebatan yang mereka tunjukkan kepada dunia. Pekerjaan Allah bukan pekerjaan sementara (yang biasanya bisa menipu manusia yang suka melihat sesuatu yg begitu populer dan menarik perhatian), tetapi pekerjaan yang kekal. Allah bekerja bukan menggunakan orang-orang yang merasa hebat dan punya kemampuan besar (meskipun itupun pemberian Tuhan), tapi Ia bekerja memakai orang-orang yang merasa hancur hatinya dan merasa tidak berdaya jikalau tanpa Tuhan yang memimpin dan menyertainya. Keinginan dekat akan akan Allah ternyata membuat hidup kita yang lemah dan tak berguna ini bisa dipakai Tuhan untuk menceritakan perbuatan2 Allah yang besar dan dahsyat..

Banyak orang yang ingin bersaksi, tetapi tidak bisa bersaksi. Kesaksiannya akhirnya hanya menceritakan kehebatan manusia yang sementara dan tidak sempurna. Hanya dekat dan mengingini Allah, maka kita bisa mengenal kemudian bersaksi dan menceritakan perbuatan2 Allah yang ajaib dan dahsyat. Ia adalah Allah yang kekal dan perbuatan2Nya kekal. Bukankah hal ini yang seharusnya diingini dan dibutuhkan manusia!?

Thou madest us for Thyself, and our heart is restless, until it rest in Thee.
St. Augustine, Confessions.

0 Komentar:

Post a Comment