Ayat Hari Ini:

Wednesday, June 6, 2007

Memelihara Bumi!?

Topik tentang Pemanasan Global dan mencairnya es sudah menjadi isu yang sering dibahas di dalam beberapa tahun terakhir ini. Tetapi, tetap saja dianggap sebagai angin lalu oleh orang-orang yang tidak merasa terlalu mengalami dampak dari kondisi ini (kecuali yang mulai merasakan perbedaan cuaca yang ekstrim dan bencana2 yang lebih sering terjadi).
Adanya Hari Lingkungan Hidup mengingatkan banyak orang tentang dampak dari segala kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia secara sengaja. Tetapi, tidak lama lagi kesadaran ini akan segera hilang, sampai terjadi bencana yang berdampak langsung terhadap pribadi/kota/negara itu.

TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Kej 2:15

Mental yang berkembang pesat dalam hidup manusia ini adalah mental mengusahakan dan mengembangkan apa saja yang ditemui. Semuanya itu dikonsumsi dan dipergunakan semaksimal mungkin. Khususnya terjadi di dalam dua abad terakhir ini. Manusia hanya menjadi pengusaha-pengusaha yang begitu beringas untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan melupakan tugas yang lain dari manusia.

Mengapa manusia hanya berfokus pada eksploitasi besar-besaran terhadap bumi dan alam ini? Karena manusia hanya ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya bagi diri sendiri. Manusia lupa bagaimana mengusahakan bumi ini untuk memuliakan Tuhan. Banyak sekali pekerja-pekerja professional, tetapi ternyata yang professional tanpa sadar sedang membantu usaha besar-besaran di dalam eksploitasi dan pembunuhan generasi manusia berikutnya. Ketika manusia hanya memikirkan diri sendiri dan melupakan Tuhan, maka apa yang dilakukan oleh manusia berujung kepada bencana dan kematian.

Manusia lupa bahwa tugasnya di dunia bukan hanya mengusahakan, tetapi juga memelihara pemberian Tuhan. Kata memelihara in dalam bahasa Ibraninya mempunyai pengertian dan nuansa melayani serta takut akan Tuhan. Maka sama seperti 'mengusahakan', memeliharapun adalah pelayanan untuk kemuliaan Allah.

Banyak orang yang kelihatan peduli terhadap lingkungan, sebenarnya hanya untuk kenyamanan diri sendiri. Bumi ini rusak karena manusia mencari kenyamanan untuk diri sendiri dengan mempergunakan teknologi yang dianggap bisa membantu. Maka pendekar2 lingkungan hiduppun banyak yang memakai pendekatan back to nature, menawarkan ada kenyamanan yang alami ketika memperhatikan lingkungan hidup. Tetapi betulkah ini tujuan tertinggi ketika kita harus memelihara lingkungan hidup yang Tuhan berikan bagi manusia?

Jikalau perbandingannya hanyalah dengan tidak mempergunakan teknologi yang merusak, maka banyak manusia tetap akan memilih teknologi yang merusak sepanjang manusia tetap merasa nyaman, misalnya penggunaan freon, dll. Sepanjang pemanasan global masih bisa dilawan dengan memperbanyak AC yang justru bisa semakin merusak dan membuat bumi semakin panas, manusia akan lebih memilih memakai AC. Toh yang akan mengalami dampak lebih besar adalah generasi selanjutnya!?

Tetapi, jika manusia melihat pemeliharaan lingkungan hidup sebagai bagian dari memuliakan Allah dan menikmatiNya, maka manusia bukan hanya berpikir secara egois. Manusia akan mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan tentu saja mempergunakan teknologi itu. Di samping itu, manusiapun bisa menikmati Allah dari lingkungan hidup yang sudah Allah berikan kepada kita manusia.

Sebagian lagi berpikir mengapa harus memelihara bumi ini? Bukankah bumi ini akan hancur? Mengapa tidak sekalian saja dihancurkan? Betul, kalau suatu saat bumi ini akan hancur. Tetapi, bumi ini ciptaan dan milik Allah. Siapa yang merusak bumi ini, bukan hanya sekedar berhadapan dengan satu suku, kota, masyarakat, atau negara yang merasa memilikinya, tetapi sedang berhadapan dengan Sang Pencipta yang pada waktu mencipta bumi ini beserta manusia mengatakan, "Sungguh amat baik!". Dan bahkan Allah puas dengan ciptaanNya sehingga Ia beristirahat dan menguduskannya. Maka mereka yang tidak memelihara bumi ini dan bahkan sengaja merusakkannya akan berhadapan dengan Sang Pencipta pada waktunya untuk mempertanggung-jawabkan semua perbuatannya.

Semoga hari lingkungan hidup yang mengingatkan tentang semakin banyaknya es yang mencair di kutub dan di tempat-tempat yang tinggi, mengingatkan manusia tentang tugasnya untuk mengusahakan dan memelihara dunia ini bukan hanya bagi diri sendiri atau generasi berikutnya, tetapi untuk memuliakan Allah dan menikmatiNya melalui lingkungan hidup yang diberikan kepada kita manusia untuk diusahakan, dikembangkan, dinikmati untuk kemuliaan Allah dan meikmatiNya.

What is the chief end of man?
Man's chief end is to glorify God and to enjoy Him forever

2 Komentar:

Anonymous said...

Wah kalo gitu saya juga dosanya banyak dalam pengrusakan bumi ini..

RO'IEL said...

Bagus deh kalo sadar....:)
Lebih baik lagi kalo bertobat...!
Yah, kita sama-sama orang berdosa..

Post a Comment