Ayat Hari Ini:

Friday, June 8, 2007

Suschematizo dan Metamorphoo

Dua hari terakhir ini browsing dan lihat beberapa blog dari blogspot yang memakai layout new blogger. Jadi tertarik, karena selama ini belajar memakai old template yang tentu saja memakai html. Sementara, layout template memakai xml.
Yang lebih menarik, ada blogger yang memberikan panduan di dalam hacking new blogger. Jadilah blog ini sedikit berubah dengan bentuk tiga kolom dan new header. Tetapi, justru muncul pertanyaan. Apanya yang sebenarnya berubah, bagian luarnya (tampilannya) atau bagian dalamnya (isinya, pergumulannya, dll)? Mana yang lebih penting?

Do not be conformed to this world, but be transformed by the renewal of your mind, that by testing you may discern what is the will of God, what is good and acceptable and perfect.
Rom 12:2, ESV

Dunia ini menawarkan seolah-olah bagian luar (tampilan/tampak luar) lebih penting dibandingkan bagian dalamnya. Kadang-kadang ada alasan bahwa yang kelihatan di luar biasanya muncul/pengaruh dari isi yang ada di dalam. Betulkah seperti itu?

Judul dari post ini mungkin agak aneh bagi sebagian orang, tapi sebenarnya biasa bagi yang sudah membaca tulisan saya tentang Kehendak Allah (2). Karena dalam tulisan itu saya sudah menyebut dua kata di atas.
Suschematizo berasal dari kata schema, yang berarti bentuk, pola. Sedangkan kata metamorphoo, berasal dari akar kata morphe, yang juga berarti bentuk, rupa. Apa bedanya?

Perbedaannya bisa dilihat di dalam Fil 2:7-8. Pada ayat 7, memakai kata morphe (yang diterjemahkan "rupa" oleh LAI). Sedangkan ayat 8 memakai kata schema, yang diterjemahkan "keadaan" (seharusnya juga rupa/penampilan) oleh LAI.
Morphe, berbicara tentang bagian dalam/esensi dari manusia. Sedangkan schema adalah bagian luar/penampilan.

Banyak orang hanya ingin kelihatan schema-nya baik dan menonjol, sehingga terus-menerus menyesuaikan dengan schema zaman ini yang takluk kepada dosa. Sedikit yang melihat bahwa yang dibutuhkan dirinya adalah morphe-nya yang diubahkan oleh Tuhan melalui firmanNya. Sehingga dari perubahan morphe ini membuat hidup seorang percaya bisa melihat schema secara keseluruhan, sebelum dicemari oleh dosa, sesudah dicemari oleh dosa, sesudah mengalami penebusan dan yang sempurna nanti di dalam kekekalan.

Selama manusia hanya mementingkan schema dan terus-menerus menyesuaikan dengan schema dunia yang berdosa, suatu saat pasti akan menyerah dan tidak bisa mengikutinya. Di Jepang, sempat terkenal dengan harajuku, sementara yang sekarang ini ada trend baru untuk membuat kulit jadi sawo matang dan gelap. Sesudah itu, apalagi? Tidak akan pernah berhenti.. Tetapi yang muda akan menjadi tua, dan menyadari dirinya tidak bisa lagi mengikuti tampilan anak muda yang sesuai zamannya. Tetapi, dengan segala perubahan zaman, apakah keberadaan dirinya mengalami perubahan yang lebih baik? Apakah manusia makin mengerti akan arti hidup, mengapa dirinya hidup di dunia, apa panggilannya?

Semoga kita tidak menghabiskan dan memboroskan waktu dan segala anugerah Tuhan kepada kita hanya dengan membenahi penampilan luar kita. Tetapi dengan berjalannya waktu, biarlah kita bisa melihat Tuhan mengubah hidup kita sehingga kita bisa mempergunakan segala berkat, anugerah, waktu dan schema kita untuk memuliakan Tuhan.

0 Komentar:

Post a Comment