Tau ah lap bukanlah nama orang tapi berasal dari kata 'tidak tahu ah, gelap.' Mungkin termasuk ungkapan yang acuh tak acuh. Mungkin juga menggambarkan bahwa zaman ini adalah zaman yang tidak bisa melihat terang lagi. Yang terlihat semuanya kegelapan. Maka dalam hidup yang makin pesimis, hilang kepedulian terhadap segala sesuatu. Karena semuanya terlihat gelap. Mengapa semua terlihat gelap? Bukankah masih banyak orang percaya di dunia ini?
1 Yohanes 1:6
Pengakuan di bibir saja
Rasul Yohanes sedang mempertanyakan orang-orang yang mengaku memiliki persekutuan dengan Kristus, tapi ternyata hidup dalam kegelapan. Menurut Yohanes, kalau ada yang seperti itu, artinya sedang berdusta dan tidak melakukan kebenaran. Karena pengakuan dan kenyataan ternyata berbeda.
Melihat berkembangnya kekristenan di Indonesia, sepertinya menjadi sesuatu yang sangat menggembirakan. Kebaktian2 dan persekutuan2 terus bermunculan dan bertahan. Bahkan yang mendirikan bukan hanya orang-orang yang sudah sekolah teologi. Sebagian malah berasal dari orang-orang yang merasa punya beban (dan uang) dengan beraninya juga mencoba membuat persekutan untuk menjangkau ada begitu banyak orang yang belum bisa dijangkau. Semakin banyak orang yang mengaku dirinya Kristen dan bahkan rindu untuk melayani.
Melihat sesaat, membuat kita akan kagum dengan orang-orang yang berani dengan terbuka menunjukkan bahwa mereka memiliki persekutuan dengan Kristus. Pertanyaannya, apa yang menjadi bukti bahwa kita ada persekutuan dengan Kristus? Adakah aktivitas pelayanan dan keberanian mengakui di hadapan umum menunjukkan bahwa kita betul-betul memiliki relasi dengan Kristus? Bagaimana bisa tahu bahwa itu bukan hanya di bibir saja, ataupun untuk menutupi segala kekurangan dan kesalahan, dengan menunjukkan keaktifan dalam hal-hal religius? Kita masing-masing yang bisa menjawab apakah kita betul-betul memiliki persekutuan dengan Kristus. Biasanya, kebenaran akan terlihat waktu menghadapi ujian dan masalah. Selain itu bisa terlihat dari bagaimana kita hidup.
Hidup dalam kegelapan?
Bagi Yohanes pembuktian dari pengakuan memiliki persekutuan dengan Kristus, yaitu dengan bagaimana kita hidup. Adakah kita hidup dalam kegelapan, ataukah kita hidup mengikuti Kristus?
Hidup dalam kegelapan adalah hidup mengikuti standar, jalan dan kegelapan dunia ini, yang mengajarkan hidup hanya bagi diri sendiri, dan berakhir dengan ketersesatan.
Banyak yang mengaku memiliki persekutuan dengan Kristus, tapi dalam hidup sehari-harinya tidak ada Kristus sama sekali. Kecuali, Kristus dijadikan pembantu dan penolong bagi keinginan dan cita-cita dirinya yang mengikuti kegelapan dan standar dunia ini. Artinya, banyak orang yang tanpa sadar sedang mengajak Tuhan untuk ikut berdosa dengan menghalalkan semua keinginannya yang dianggap baik. Ini namanya hidup dalam kegelapan, hidup tanpa sumber Terang, yaitu Sang Terang Dunia.
Seharusnya Tuhan Yesus Kristuslah yang menjadi Sumber, Penuntun dan Tujuan Akhir, yang membukakan apa yang harus kita lakukan dan kerjakan sesuai dengan rencanaNya.
Hidup dalam Kebenaran!
Di zaman dulu, hidup yang sukses biasanya identik dengan hidup dalam kebenaran. Berbeda dengan zaman sekarang ini, kebenaran bukan lagi ukuran bagi kesuksesan. Karena terlalu banyak area dalam hidup kita seolah-olah sudah berubah menjadi abu-abu, dan kita tidak peduli lagi. Yang penting sampai kepada ambisi, cita-cita dan ada pengakuan dari dunia ataupun masyarakat sekeliling kita, bahwa kita sukses.
Bagi orang yang mengaku memiliki persekutuan dengan Kristus, seharusnya memiliki perbedaan. Seluruh aspek dan area hidupnya diterangi oleh Kristus. Membuat tidak ada area hidupnya yang tidak ada keinginan hidup dalam kebenaran. Tentu saja ini proses yang bersifat progresif dan dijalani dengan jatuh-bangun waktu berhadapan dengan dosa. Setidak-tidaknya, pengakuan memiliki persekutuan dengan Kristus, terlihat di dalam keinginan dan pergumulan untuk hidup dalam kebenaran dan bukan dalam kegelapan.
Semoga terang Kristus yang terlalu sulit untuk ditutupi, semakin indah dan terang bersinar di dalam kegelapan hidup kita, membuat bukan kegelapan hidup kita lagi yang terlihat oleh dunia, tetapi Kristus yang begitu mulia yang ditinggikan di dalam hidup kita.