Pagi ini pulang dari kotbah di satu sekolah Kristen International, dapat satu paket dari satu lembaga pelayanan. Mereka sebenarnya sudah beberapa kali mengundang untuk kotbah dalam persekutuan bulanan anggota dan staf mereka, tapi dari dulu tidak pernah bisa. Kalau Tuhan kehendaki, semoga akhir bulan ini bisa kotbah di situ. Saya kenal beberapa staff mereka, karena dulu pernah presentasi di gereja yang saat itu saya adalah gembalanya. Terus terang saya sangat kagum dengan apa yang Tuhan kerjakan melalui lembaga misi ini. Lembaga misi ini interdenominasi dan non profit, merupakan bagian dari Wycliffe Bible Translators. Di Indonesia lembaga ini bernama Yayasan Karunia Bakti Budaya, atau lebih terkenal dengan nama Kartidaya (Websitenya masih dalam perbaikan). Mereka terkenal dengan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa suku. Jadi ingat teman dari Malaysia, beberapa minggu yang lalu menawarkan proyek besar untuk menerjemahkan beberapa buku/artikel yang penting yang diberikan free di internet. Dia mengajak untuk terjemahin ke dalam bahasa Mandarin, Melayu dan Indonesia.
Mengapa ada orang-orang yang digerakkan Tuhan untuk melakukan hal ini?
Kolose 3:16
Bagaimana caranya perkataan Kristus bisa diam dengan segala kekayaannya di antara suku-suku yang terasing di seluruh dunia, khususnya di Indonesia yang masih ada 400-an suku yang belum mendengarkan Injil? Apakah mereka harus belajar bahasa Inggris atau bahasa Indonesia terlebih dahulu sehingga mereka bisa mendapatkan segala kekayaan firman? Bukankah yang lebih baik dan lebih bisa dimengerti kalau mereka bisa membaca Alkitab di dalam bahasa mereka sendiri? Bukankah karunia bahasa di dalam Kisah Para Rasul dimaksudkan untuk itu? Bangsa-bangsa bisa mendengarkan dan memuliakan Allah di dalam bahasa mereka sendiri. Bagaimana mereka bisa membaca dalam bahasa mereka sendiri, kalau mereka buta huruf? Bagaimana mereka mau menyisihkan waktu untuk belajar kalau hidup mereka terus kekurangan?
Seorang Indian di Guatemala pernah bertanya kepada seorang pemuda Amerika yang berapi-api memberitakan firman Tuhan kepada mereka, "Kalau tuhan mengasihi kami dan kalau Ia memang Tuhan yang pandai, mengapa Ia tidak dapat berbicara dalam bahasa kami? Mengapa kami harus belajar bahasa Spanyol untuk dapat membaca firmanNya?" Banyak orang yang belajar bahasa Asing hanya untuk keperluan dan kepentingan pribadi. Mengapa kemampuan ini tidak dipakai juga untuk menyebarkan berita Injil?
Saya melihat Kartidaya berjuang dengan keras untuk pelayanan ini. Mengutip dari brosur-brosur yang dikirimkan kepada saya, maka saya ingin membagikannya kepada orang-orang yang akan digerakkan oleh Tuhan.
Kartidaya percaya bahwa:
Alkitab adalah firman Tuhan bagi setiap orang di seluruh dunia.
Setiap suku bangsa berhak untuk mebaca firman Tuhan dalam bahasa yang paling mereka mengerti, yaitu bahasa mereka sendiri.
Gereja dapat berdiri teguh jika ada Alkitab yang tersedia dalam bahasa mereka sendiri dan mereka dapat membacanya dengan mengerti.
Belajar membaca dan menulis dalam bahasa daerah merupakan jembatan untuk dapat belajar bahasa Indonesia dengan baik.
Menyediakan alkitab ke dalam setiap bahasa merupakan pelayanan gereja, dan setiap orang Kristen dapat ambil bagian di dalamnya.
Maka ada lima kesempatan yang bisa dilakukan bersama Kartidaya:
1. Penerjemahan Alkitab.
Masih diperlukan ratusan tenaga untuk menjangkau ladang-ladang yang sudah menguning. Apa yang harus dilakukan? Langkah-langkahnya adalah dengan Belajar bahasa setempat; Belajar budaya setempat; Tahap Penerjemahan Awal dan Tahap Penerjemahan Akhir.
Tujuan akhir dari program ini adalah perubahan hidup suatu masyarakt yang mau menyerahkan diri untuk berjalan di bawah kehendak Tuhan.
2. Pelayanan Literasi.
Program ini mencakup: program penelitian bahasa, pengadaan bahan bacaan dalam bahasa daerah, serta pengadaan program pemberantasan buta aksara, buta bahasa Indonesia, dan buta pengetahuan dasar.
Pelaksanaan program-program literasi ini dengan menggunakan modul-modul yang dipakai dengan membuka kelas baca-tulis, melatih guru-guru lokal dan membuat buku-buku bacaan.
3. Pelayanan Pemberdayaan Masyarakat.
Pembinaan masyarakat yang berkesinambungan dengan maksud untuk meningkatkan kebutuhan dasar mereka melalui pengadaan air bersih, pelatihan-pelatihan pertanian, kesehatan dan teknologi. Contohnya: Proyek air bersih, rumah sehat, toko perahu, kebun sehat dan pupuk kompos.
Metode yang dipakai: Melakukan studi dasar tentang keadaan sosial ekonomi dan berbagia hal, sesudah itu melakukan pengorganisasian terhadap berbagai kelompok swadaya masyarakat.
4. Pelayanan Pendukung.
Yaitu orang-orang yang bekerja di kantor pusat untuk membantu tenaga-tenaga di lapangan. Yang dibutuhkan antara lain: Asisten Koordinator pelatihan bidang logistik, asisten koordinator pelatihan bidang hukum, tenaga lapangan, sekretaris, kepala bagian keuangan, kepala rumah tangga, tukang masak, resepsionis, pendidikan anak, teknisi komputer, koordinator hubungan dengan pemerintah, penyusun kurikulum, tenaga pemasaran, pendanaan proyek.
5. Berdoa dan berbagian dengan persembahan.
Semua sudah tahu tentang hal ini, tidak perlu penjelasan lagi.
Kalau ingin penjelasan lebih lanjut lagi, silahkan hubungi Kartidaya:
Bank Account: BCA Cab. Tanjung Duren
No. 198-386361-6
a/n: Yayasan Kartidaya
Rom 10:14-15
Ayat Hari Ini:
Showing posts with label Kolose 3. Show all posts
Showing posts with label Kolose 3. Show all posts
Tuesday, April 3, 2007
Kesempatan Melayani
Oleh RO'IEL pada jam 10:08 0 Komentar
Label: Bibliologi, Kolose, Kolose 3, Pelayanan, Roma
Subscribe to:
Posts (Atom)