Bukan hanya Amerika Serikat, negara2 Uni Eropa, bahkan Jepang yang termasuk kuat ekonominya sudah menyatakan resesi dan masuk dalam krisis global. Jika negara2 maju sudah mengalami resesi, bagaimana dengan negara2 berkembang dan negara 'yang tidak maju2'???
Adakah contoh dalam Alkitab bagaimana harus menghadapi krisis yang pasti terjadi?
Mikha 7:7-9
Menunggu TUHAN
Doa-doa syafaat orang Kristen seringkali sama persis seperti orang yang tidak mengenal Allah. Menghadapi krisis dan resesi global, biasanya doa2nya hanyalah bagaimana lepas dari krisis dan resesi yang ada.
Tahun-tahun terakhir dimana Indonesia mengalami berbagai krisis, maka doa2 orang Kristen dan gereja biasanya hanya meminta pemulihan dari segala krisis. Doa2 yang kelihatan peduli dengan keadaan, tapi sebenarnya tidak peduli dan mengerti dengan keadaan yang terjadi; apalagi memikirkan rencana Allah dalam kejadian2 yang terjadi.
Seharusnya kita menunggu-nunggu TUHAN dan mencoba mengerti mengapa berbagai krisis terus terjadi, bukannya hanya meminta pemulihan dan lepas dari segala krisis yang ada. Menunggu TUHAN akan membuat kita bisa melihat rencana TUHAN waktu IA mengijinkan berbagai krisis terjadi. Mikha mengerti hal ini. Ia menunggu TUHAN dan berharap Allah akan menyelamatkannya, tapi bukan berarti penghukuman terhadap Israel tidak akan jadi dilakukan. Karena krisis dan penghukuman atas Israel pasti terjadi karena keberdosaan Israel.
TUHAN mengijinkan krisis demi krisis terjadi untuk menghukum dan mendidik umat-Nya. Di satu sisi ada keadilan Allah yang ditunjukkan, tapi di sisi yang lain sebenarnya Kasih Allah yang mau mengoreksi dan mendidik umat-Nya.
Maka, mari menunggu TUHAN melihat maksud dan karya2-Nya dalam krisis sekalipun; mencoba mengerti keadaan yang terjadi dan bahkan memuliakan-Nya dalam krisis sekalipun.
Badai Pasti Berlalu
Tidak untuk selama-lamanya krisis itu terjadi. Waktunya tiba krisis itu pasti akan berakhir. Ya, badai pasti berlalu. Permasalahannya, apakah kita belajar pada saat badai atau kita hanya mengharapkan badai itu berlalu tanpa arti?
Mikha menyadari bahwa Israel akan bangun dari kejatuhannya. Terima kasih untuk didikan dari TUHAN yang justru membuat bisa bangun. Krisis ternyata tidak selalu berdampak negatif. Badai yang kelihatan merusak, ternyata bisa mengubah cara berpikir dan cara hidup manusia, jikalau manusia mau belajar dari badai yang dihadapinya.
Satu hal yang membuat kita bisa belajar dalam badai, jikalau kita tahu bahwa TUHAN yang menjadi terang kita. Jika terlalu sibuk dengan segala ketakutan, kekuatiran, kejatuhan dan kegelapan di dalam badai, maka kita tidak akan bisa belajar apa-apa. Tetapi dalam penyertaan dan terang TUHAN, kita bisa bangun dari kejatuhan dan melihat berbagai hal sekalipun dalam kegelapan badai yang menakutkan.
Iman Mikha mengatakan, "Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekalipun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi terangku."
Aku telah ber-DOSA
Satu lagi pembelajaran yang perlu bagi kita dalam krisis adalah pengakuan dosa. Biasanya kita terlatih untuk menyalahkan keadaan dan orang lain dalam krisis2 yang terjadi. Kita biasanya tidak terlalu merasa sebagai yang bersalah dalam keadaan yang terjadi, selalu keadaan yang menjadi penyebabnya.
Mikha berbeda. Saya percaya ia seorang nabi yang tidak berdosa dengan keadaan Israel. Ia mengkhotbahkan kebenaran yang jauh sekali berbeda dengan nabi2 palsu yang menubuatkan keamanan dan kemakmuran Israel. Tapi, Mikha mengaku telah berdosa dan bersedia memikul kemarahan TUHAN.
Mikha memposisikan dirinya sebagai Israel yang berdosa, sekalipun bukan ia yang bersalah; dan bahkan siap menanggung murka TUHAN. Berbeda dengan banyak orang yang tidak pernah mengakui kesalahan dan dosa2nya dan bahkan hanya ingin mencari aman dalam segala keadaan.
Apa yang dilakukan oleh Mikha digenapi oleh Yesus Kristus. IA yang tidak berdosa justru disamakan dengan orang2 berdosa dan menanggung murka dan hukuman Allah. Maka jika Yesus Kristus yang sudah menanggung segala murka Allah menyertai kita, ada kekuatan dan anugerah bagi kita untuk menanggung krisis2 yang ada. Kita telah berdosa, kita seharusnya menanggung semua murka itu. Beruntungnya kita, hanya sedikit yang harus kita tanggung dan alami, tidak sedahsyat dan sesulit yang harus ditanggung oleh Kristus.
Marilah mata kita memandang kepada Kristus yang sudah menanggung segala kesulitan kita, dengan iman melihat penyertaan-Nya dan bahkan menyaksikan-Nya di dalam krisis demi krisis yang harus kita hadapi.