Ayat Hari Ini:

Wednesday, June 18, 2008

Mengapa Merayakan?

Mengapa kita suka merayakan hari-hari yang menurut kita penting dalam hidup ini? Dan semua hari penting itu hanyalah hari-hari yang berpusat pada kita sendiri? Seperti ulang tahun, wisuda, pernikahan, dan berbagai macam hari lainnya... Apa yang sedang kita rayakan? Ucapan syukur dan kebahagiaan seperti apa yang kita rasakan?

Agak berbeda dengan zaman dulu yang mungkin tidak pernah merayakan ulang tahun pribadi. Kecuali ulang tahun perayaan-perayaan yang sudah ditetapkan, itulah yang harus diingat dan dirayakan. Itu sebabnya ada aliran2 kepercayaan yang tidak pernah merayakan ulang tahun.
Mengapa ulang tahun pribadi sekarang dirayakan? Untuk apa?

10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap. 11 Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu? 12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Mazmur 90:10-12

Kesukaran dan Penderitaan
Ulang tahun pertama kali dirayakan oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Motivasinya tidak jelas, tapi kemungkinan besar berhubungan dengan kebanggaan diri dan kepuasan hidup dan juga untuk merayakan ilah mereka yang akan memberikan banyak hal yang mereka inginkan dalam hidup ini.
Diadopsi oleh kekristenan di zaman Romawi untuk mengingat kedatangan Yesus Kristus sebagai manusia untuk membuktikan bahwa Ia juga manusia sejati. Dan kemudian dipakai juga untuk mengingat dan mengucap syukur untuk tahun-tahun yang sudah Tuhan berikan. Dan kemudian dikomersialisasi.

Masalahnya, hari-hari kita adalah hari-hari yang penuh kesukaran dan penderitaan. Apa yang harus kita rayakan? Bersyukur karena Tuhan yang memberikannya? Bukankah semua penderitaan itu terjadi biasanya karena keberdosaan dan kebodohan kita? Haruskah kita merayakannya? Bukankah kita harus menyesalinya?

Atau karena kita ditipu dengan pengharapan palsu bahwa hari, apalagi tahun yang baru pastilah akan menjadi lebih baik dan bahagia. Happy Birthday! Apanya yang membuat happy? Padahal keadaan hidup di dunia tidak lebih baik, dan jangan-jangan kita makin berdosa dengan pertambahan umur. Itukah yang akan kita rayakan dan membuat bahagia?

Menghitung Tahun
Apa yang harus dihitung dari hari-hari dan tahun-tahun hidup kita? Pertambahannya yang terjadi tanpa henti? Tentu saja akan membuat kita sedikit bijaksana, karena kita akan sadar bahwa hari dan tahun ini tidak akan kembali. Membuat orang bijaksana akan memakai waktunya dengna bijaksana.
Tapi, kenapa ada orang2 yang sudah tahu waktunya akan berlalu tetap saja tidak bijaksana? Mungkin salah hitung! Kita terbiasa berasumsi bahwa umur kita akan panjang, dan itu yang jadi harapan bagi orang-orang yang berulang tahun. Selamat Panjang Umur. Apa maksudnya panjang umur dan apa gunanya? Bukankah panjang umur itu relatif? Ada yang merasa satu tahun itu panjang sekali dan bisa berbuat banyak hal, ada yang tidak berbuat apa-apa selama puluhan tahun, kecuali berdosa dan hidup bagi diri sendiri. Jadi, apa gunanya panjang umur? Apakah menjamin hidup akan lebih berdampak? Jangan2 lebih berdosa! Apa yang harus dirayakan dengan perhitungan seperti itu?

Cara menghitung yang lain adalah menghitung pekerjaan Tuhan dalam hidup ini di masa yang lalu dan berharap bisa lebih memuliakan Tuhan di masa yang akan datang. Perhitungan ini melihat keberdosaan diri yg tidak bisa dirayakan, tetapi merayakan kehadiran dan pekerjaan Tuhan yang terlalu baik dalam hidup ini.
Adakah kita merayakan Dia dalam hidup kita?

Merayakan Kehadiran Tuhan
Jika ingin merayakan dan menghitung tahun-tahun hidup kita, maka rayakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan kita yang seharusnya tidak bahagia, bodoh, hanya membawa kesulitan, tapi semuanya diubahkan oleh Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Bukan hanya merayakan berkat-berkat-Nya yang terus melimpah di dalam hidup ini. Tetapi kita merayakan pengenalan akan Tuhan, penyertaan-Nya dan pengharapan dibalik tahun-tahun yang akan diberikan kepada kita.

Rayakanlah akan kesempatan yang masih diberikan hari ini untuk memuliakan-Nya dan masih bisa mendapatkan anugerah untuk mengambil bagian di dalam pekerjaan dan rencana-Nya yang agung dan mulia.

Semoga semakin banyak kesempatan dan waktu yang masih diberikan akan membuat kita makin bijaksana melihat jalan-jalan-Nya dan masih diberi anugerah untuk ikut berbagian dalam rencana-Nya.

2 Komentar:

Ge Siahaya said...

Amin (^_^)

Tapi saya kurang setuju kalau melihat pertambahan umur sebagai suatu hal yg gloomy, bukankah selain yg terdapat didalam Mazmur 90 itu juga ada pernyataan ttg masa depan yg penuh harapan krn rancanganNya baik, Yeremia 29:11, bahkan ditengah2 masa2 yg kelam krn dosa2 Israel yg sudah keterlaluan itu?

Jadi, to say Happy Birthday rasanya bukan harapan palsu, melainkan harapan dan berkat, rasa syukur bhw seseorang masih diperkenankan hidup sampai sejauh itu.

So, Mr. Oroh: HAPPY BIRTHDAY TO YOU! (^_-) GBU!

Anonymous said...

Thanks...

Ini tulisan saya tentang Yer 29:11
http://roielministry.blogspot.com/2007/10/tipuan-masa-depan.html

Masa depan penuh harapan itu dalam bahasa Ibrani menunjuk kepada akhirnya (kekekalan)..

Once again, thanks Gaty

Post a Comment