Kalau jalan-jalan di pusat2 perbelanjaan, maka kita akan melihat spirit Natal. Sayangnya itu bukan Christmas tapi Clausmas. Karena yang menjadi pusat adalah berbagai hiasan Natal dan tokoh yang paling terkenal pada saat Natal adalah Santa Claus (ko bisa jadi Santa??, harusnya Satan Claus!)!!!?
Mengapa si Claus jadi lebih terkenal dan lebih diharapkan daripada Yesus Kristus?
Yesaya 9:5
Setidaknya ada 7 perbedaan antara Christ dan Claus.
1. Anak Kecil vs Bapak2
Yang diberikan sebagai Juruselamat dunia itu anak kecil, seorang anak. Siapa yang mau percaya kepada anak kecil yang lahir di Betlehem? Dunia butuh superhero, tapi bukan anak2. Maunya yang dewasa dan berpengalaman. Padahal anak2 harusnya menerima tokoh sang anak juga dong? Tapi mungkin karena banyak anak2 bapak mereka ga beres, maka mereka butuh figur bapak.
Tepat deh kalo ketemu dengan si Claus yang bapak2 berambut dan jenggot putih, yang sepertinya menawarkan cinta, bijaksana dan pengertian, meskipun bagi banyak orang kelihatan lucu dan goblok.
2. Lahir Miskin vs Kaya
Anak yang akan menyelamatkan dunia justru lahir dalam kemiskinan, tidak ada rumah untuk kelahirannya, hanya ada kandang binatang. Siapa yang mau mengikuti anak kecil yang miskin??? Kalo kaya, mungkin masih pikir2.
Beda dengan si Claus yang ga pernah lahir tapi tiba2 muncul dengan segala kekayaannya dari kutub utara, dan bahkan dengan kereta terbangnya yang lebih cepat dari jet pribadi. Wow! Ini yang dibutuhkan dunia dalam krisis global.
3. Mati (dan Bangkit) vs Ga ada matinya
Anak yang sebelum dilahirkan pun sudah dinubuatkan akan mati (dan bangkit). Kalau nanti akan mati, ogah ah. Dah miskin, menderita, dan cepat mati lagi. Siapa yang mau ikut?
Beda dengan si Claus yang ga ada matinya. Dari dulu sampai sekarang, tetap ada dan akan abadi, tidak ada perubahan sama sekali dan tidak akan bertambah tua. Ini yang diharapkan oleh manusia, ga ada matinya, hidup terus.
4. Dapat Hadiah vs Memberi Hadiah
Sang Anak lahir, orang Majus datang memberikan hadiah. Jadi kalau ikut sang Anak, harus kasih kado dong ke anak itu???
Kalau ikut si Claus beda, bukannya memberi eh malah dapat hadiah. Tinggal minta dan disebutkan, tiap tahun dia akan datang dan beri.
5. Semua Umur vs Untuk Anak2
Sang Anak ternyata datang untuk semua umur, dari anak-anak (yang harus dibimbing oleh orang tua) sampai orang2 tua.
Beda dengan si Claus yang datang hanya untuk anak2. Kenapa? Karena yang bisa diboongin anak2 doang. Ko orang tuanya setuju? Habis orangtuanya bodoh sih sama suka boong juga sih!!? Makanya ketipu dan nipu anaknya sendiri..
6. Memberi yang tidak diinginkan vs Memberi yang diinginkan
Sang Anak memberikan apa yang tidak diinginkan manusia, yaitu dibebaskan dari dosa dan hidup kekal, tanpa peduli baik atau jahatnya manusia. Mana ada manusia yang baik??? Tapi mana mau manusia? Maunya terus berdosa mengikuti keinginan hatinya dan hidup di bumi ini, ga ada matinya.
Si Claus bisa nih kasih apa yang diinginkan manusia. Pokoknya apapun yang diinginkan akan diberikan, asalkan berlaku baik dan permintaannya bisa masuk dalam kaos kaki.. Ho..ho..ho..
7. Ditolak vs Diterima
Sang Anak datang kepada milik kepunyaan-Nya, tapi ditolak dan tidak diterima. Mana sanggup manusia menerima yang terlalu luar biasa, kalau tidak ada anugerah yang memampukan?
Sementara si Claus akan terus diterima, karena manusia suka hidup dalam mimpi dan keinginannya yang sepertinya bisa dipuaskan dan diberi oleh si Claus, meskipun ia ga pernah beri apa2, tapi mimpi itu tetap ada dan memuaskan.
Semoga salam natal dari banyak anak2 tidak berubah menjadi Merry Clausmas, meskipun bagi banyak anak2 sudah seperti itu dalam prakteknya.
Mari kita melihat kepada sang Anak yang diberikan bagi kita, kelihatan miskin, hina, lahir dalam kekurangan, tapi Ia adalah Allah, Tuhan, Juruselamat dan Raja atas umat-Nya.
0 Komentar:
Post a Comment