Ada tujuh perkataan Tuhan Yesus tentang diriNya sendiri di dalam kitab Yohanes yang dimulai dengan kata Akulah (Ego eimi). Ego artinya Aku, sedangkan eimi berarti Aku adalah. Ada penekanan di dalam kata Aku, yaitu Tuhan Yesus sendiri. Di samping itu, Yohanes menggunakan tujuh yang merupakan lambang kesempurnaan.
Zaman sekarang ini, hampir setiap orang sangat senang membicarakan tentang dirinya sendiri. Kita bisa melihat dengan adanya berbagai macam blog yang bicara tentang diri sendiri, pemikirannya, perjalanannya, dll.
Di zaman Tuhan Yesus, orang-orang menganggap bahwa kesaksian dari seseorang itu tidak valid. Kalau seseorang bicara tentang dirinya sendiri, biasanya tidak tentu benar. Mungkin dilebih-lebihkan atau dikurangin (merendah). Karena itu diperlukan kesaksian orang lain yang berbicara tentang orang itu, minimal dua orang. Tapi, Tuhan Yesus tidak membutuhkan kesaksian manusia, karena sudah ada kesaksian dari Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. Maka, sangat menarik kalau kita bisa mendengarkan kesaksian Tuhan Yesus tentang diriNya sendiri.
Yoh 6:35,48-51
Perkataan yang pertama yang ditulis oleh Yohanes mempergunakan roti, makanan, kebutuhan sehari-hari, yang sangat diperlukan manusia. Konteks di Israel pada saat itu, makanan utamanya adalah roti (dan bukan nasi). Tuhan Yesus sedang berbicara tentang kebutuhan yang utama dari manusia, roti, seharusnya menunjuk dan membawa manusia kepada kebutuhan yang paling utama, yaitu Roti Hidup.
Kalau kita melihat konteks ceritanya, di mulai dari Mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dengan memberi makan 5000 laki-laki hanya dengan 5 roti dan 2 ikan, di mana sisanya sampai 12 bakul roti. Orang-orang yang sudah melihat, mengalami dan mendengarkan mujizat ini, berbondong-bondong untuk menjadikan Tuhan Yesus sebagai Raja. Tetapi Tuhan Yesus pergi menghindar dari mereka, tetapi mereka terus mencari Tuhan Yesus, dan akhirnya mereka menemukanNya.
Sekalipun mereka ingin menjadikan Tuhan Yesus sebagai Raja, tapi fokus mereka sebenarnya hanya kepada roti yang mengenyangkan mereka, bukan kepada diri Tuhan Yesus sendiri. Maka, Tuhan Yesus menantang mereka percaya bahwa diriNya adalah Messias yang berasal dari Allah. Tetapi mereka menantang Tuhan Yesus dan membandingkan antara mujizat Tuhan Yesus memberi makan roti 5000 orang dengan mujizat yang terjadi pada ribuan nenek moyang mereka di padang gurun waktu keluar dari Mesir yang mendapatkan manna (roti) yang turun dari langit. Sepertinya peristiwa manna lebih ajaib dibandingkan dengan mujizat Tuhan Yesus. Karena manna adalah roti yang turun langsung dari sorga.
Tetapi justru Tuhan Yesus membandingkan antara manna yang turun dari sorga dan diriNya yang turun dari sorga. Manna berasal dari Allah Bapa, begitu juga dengan diriNya yang merupakan pemberian bagi manusia yang memberikan hidup. Orang-orang Israel menginginkan roti yang memberikan hidup sampai selama-lamanya, dan Tuhan Yesus mengatakan bahwa diriNya-lah Roti Hidup yang bisa memberikan hidup sampai selama-lamanya. Sayang sekali orang Israel menolaknya, karena mereka hanya butuh roti jasmani di dalam pikiran mereka. Orang Israel tidak bisa melihat yang hadir di hadapan mereka adalah Roti Hidup yang jauh melebihi manna, yang mereka anggap roti surgawi atau roti2 lainnya yang mereka harapkan bisa memuaskan mereka sampai selama-lamanya. Menurut orang Israel, Yesus hanyalah anak Yusuf yang mereka kenal, mana mungkin Ia turun dari sorga. Padahal, mereka sedang berhadapan dengan Roti dari sorga dan mereka bisa mendapatkan hidup sampai selama-lamanya. Karena kehendak Bapa, setiap orang yang melihat Anak dan percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal dan akan dibangkitkan oleh Tuhan Yesus di akhir zaman (Yoh 6:40).
Tuhan Yesus juga memberikan perbedaan yang terjadi antara orang yang sudah menikmati mujizat manna dengan Roti Hidup, yang adalah diriNya sendiri. Semua yang sudah menikmati manna, semuanya sudah mati. Bahkan hampir tidak ada satupun yang masuk dalam Kanaan. Apa yang harus dibanggakan dari orang-orang yang makan manna? Mereka semua mati!
Tetapi, yang menikmati Roti Hidup, percaya kepada Tuhan Yesus akan hidup selama-lamanya. Lho bukannya semua orang yang percaya pada waktu itu kepada Tuhan Yesus juga sudah mati saat ini?! Betul! Mereka mati, tetapi hidup. Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus yang menjamin kehidupan setiap orang percaya, bahwa mati secara fisik tidak menghalangi hidup sampai selama-lamanya. Bukan karena memakan manna dan segala berkat2 serta mujizat. Bukan! Melainkan karena percaya kepada Roti Hidup, kebutuhan utama manusia, yang membuat manusia tidak akan lapar dan haus lagi. Karena kekekalan kita sudah terisi dengan Allah yang kekal yang menjamin hidup kita adalah hidup yang kekal. Ada kelimpahan kenikmatan dan kepuasan di dalam menikmati Roti Hidup, yaitu peribadi Tuhan Yesus Kristus, yang memberikan tubuhNya untuk menjadi korban penebus dosa-dosa kita dan membawa kita kepada hidup yang kekal.
Berbahagialah orang-orang yang mendapatkan anugerah Roti Hidup. Percayalah kepadaNya dan nikmatilah Dia dalam segala kelimpahan.
Ayat Hari Ini:
Showing posts with label Ego Eimi. Show all posts
Showing posts with label Ego Eimi. Show all posts
Tuesday, June 26, 2007
Roti Hidup
Oleh RO'IEL pada jam 08:43 1 Komentar
Label: Ego Eimi, Kristologi, Yohanes
Friday, March 9, 2007
What's so special about Jesus?
John 14:6 ESV
Many Christians tell that they love Jesus, and Jesus has saved them. But, what does it mean? If people ask about Jesus, what would we tell about Him? What's so special about Jesus? Is He special because He has saved me? It means that I'm the special one and not the Savior. I'm the special one and I made Him special to me. That's it, isn't it? But, what about Jesus Himself? What's so special about Him? Let me share my opinion..
Banyak yang melihat keistimewaan Tuhan Yesus dalam hal perbuatan-perbuatanNya kepada kita. Bukan hanya keselamatan, tapi juga di dalam berkat-berkat yang terus diberikan dan bahkan di dalam mempergunakan namaNya. Apalagi kalau berhubungan dengan mujizat-mujizatNya, it's really special, isn't it? Yup, it's special. But, did Jesus come into this world, just to make some miracles and showed that He's special because of it??!
Kalau yang spesial dari Tuhan Yesus hanya di dalam hal-hal itu, maka banyak sekarang yang mengklaim bisa melakukan lebih baik dan lebih banyak mujizat daripada yang pernah dilakukan oleh Tuhan Yesus (meskipun ada perbedaan kualitas di dalam mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus dan dilakukan oleh orang-orang lain). Kecuali, satu hal yang tidak bisa disamai, yaitu dalam keselamatan. Siapa yang bisa menebus dosa banyak orang? Hanya ada satu Pribadi yang pernah berkata, "Akulah Jalan itu (satu-satunya), dan kebenaran itu (satu-satunya kebenaran), dan hidup itu (sumber hidup)."
Tuhan Yesus menyatakan bahwa hanya diriNya adalah jalan kepada Bapa, berbeda dengan dunia yang mengajarkan banyak jalan kepada Allah dan keselamatan. Maka hanya ada dua pilihan. Percaya, atau tidak percaya kepada Yesus Kristus. Tidak bisa menerima bahwa Tuhan Yesus adalah salah satu jalan, karena itu akan bertentangan dengan perkataan Tuhan Yesus sendiri. Dengan kematian dan kebangkitanNya Tuhan Yesus membuktikan bahwa Dia-lah satu-satunya jalan yang memberikan jawaban atas seluruh pergumulan manusia akan keselamatan. Bukan dengan usaha manusia, tetapi Anugerah Tuhan Yesus. Silahkan manusia membuat jalannya sendiri dengan segala kebodohannya, yang akhirnya hanya berakhir dengan ketidakpastian. Hanya Yesus Kristus yang memberikan satu-satunya jalan yang pasti, yaitu diriNya sendiri.
Bukan hanya itu, Tetapi Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa Dia-lah kebenaran itu sendiri. Yohanes menyebutNya, LOGOS, yaitu FIRMAN. Itu sebabnya kalau membaca Alkitab, dari awal sampai akhir berpusat pada karya dan diri Yesus Kristus. Dia yang membenarkan manusia, karena Dia-lah kebenaran. Hanya Dia-lah yang memberi kebenaran kepada manusia. Karena di dalam Dia tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan (Kol 2:3). Artinya, di dalam dunia ini, kalau ada kebenaran, itu berasal dari Yesus Kristus dan akan kembali untuk Dia.
Melengkapi jalan dan kebenaran, maka Tuhan Yesus berkata bahwa Dia adalah Hidup. Dia yang memberikan hidup kepada seluruh ciptaan dan keseluruhan hidup dari ciptaan bergantung kepada Yesus Kristus. Tetapi manusia tidak mengerti akan hal ini. Rasul Paulus mengerti dengan benar, sehingga ia mengatakan bahwa Hidup adalah Kristus. Sesungguhnya manusia sejak jatuh dalam dosa, maka manusia sudah mati, meskipun kelihatan masih hidup. Hanya Kristus yang sanggup membangkitkan kita dari kematian dan hidup bagi Allah, melalui salib yang menebus dosa, serta kematian dan kebangkitan Kristus. Berbahagialah orang-orang yang mengalami dan mengerti akan hal ini, karena itu artinya kita sudah dibangkitkan dari kematian. Mengapa Yesus Kristus bisa menebus dosa-dosa kita dan menghidupkan kita dari kematian? Apa yang spesial dari diriNya?
Maka, mari kita melihat hal yang spesial dari Tuhan Yesus. Mengutip pendapat dari Rektor saya waktu masih di Sekolah Teologi, beliau mengatakan ada 7 syarat Juruselamat.
1. Ia Allah sejati (Fil 2:6; Tit 2:13; Yoh 1:1)
2. Ia manusia sejati (2 Tim 2:8)
3. Tidak berdosa (2 Kor 5:21)
4. Mati, menggantikan hukuman umat manusia (Rom 5:7-8)
5. Bangkit dari kematian tanpa didoakan orang lain (Mark 16:9; 2 Tim 2:8)
6. Menggenapi tuntutan Tuhan Allah di dalam Taurat (Rom 8:3-4)
7. Diterima kembali Allah Bapa dan akan dikirim kembali untuk mengakhiri dunia yang berdosa, dan mengumpulkan orang beriman. (Kis 1:9-11; Kis 7:55-56; 2 Tes 2:1)
Siapa yang bisa melaksanakan 7 syarat di atas ? Hanya Yesus yang telah melaksanakan tuntutan tersebut. Untuk memenuhi tujuh syarat itu, Yesus yang adalah Allah menjadi manusia. Hanya satu pribadi yang adalah Allah dan manusia, yang bisa menyelamatkan umat manusia dari keberdosaannya. Mengapa?
Karena kalau hanya manusia yang ingin menyelamatkan dirinya sendiri, di mana ada manusia yang tidak berdosa? Usaha apapun yang dilakukan oleh manusia, tidak bisa membebaskan dirinya dari keberdosaannya. Lagipula, manusia bisa mati, tapi tidak bisa bangkit dan maut serta Iblis yang terus membuat manusia jatuh dalam dosa.
Kalau Allah sendiri yang menyelamatkan dan tidak menjadi manusia, maka Allah tidak bisa mati dan sejarah keselamatan akan berakhir dengan semua manusia masuk ke dalam neraka, karena Allah bertindak dengan adil dan menghukum kita semua untuk masuk ke dalam neraka. Banyak yang mungkin menolak pernyataan ini, karena berpikir bahwa Allah punya cara lain untuk keselamatan manusia tanpa melibatkan manusia. Masalahnya, Allah justru memilih cara yang ditunjukkan dalam Alkitab sebagai satu-satunya cara dan jalan, dan tentu saja yang hanya bisa digenapkan oleh Yesus Kristus. Tanpa usaha manusia (karena manusia memang tidak mampu), tetapi anugerah dari Allah yang menjadi manusia. Hal ini yang benar-benar spesial dan belum pernah dan tidak akan pernah terjadi lagi, seperti yang sudah dilakukan oleh Allah Bapa, melalui Allah Anak, yaitu Yesus Kristus dan dengan kuasa Allah Roh Kudus menerapkan karya keselamatan ini kepada orang-orang pilihan.
Sudahkah Anda mengalami anugerah yang spesial yang merupakan karya spesial dari Pribadi yang spesial, yaitu Tuhan kita Yesus Kristus? What's so spesial about Jesus? You can answer now.
Believe it or not?
Oleh RO'IEL pada jam 19:58 0 Komentar
Label: Ego Eimi, Kristologi, Yoh 14, Yohanes
Subscribe to:
Posts (Atom)