Sejarah sudah mencatat begitu banyak peristiwa yang luar biasa. Satu-persatu di tulis dalam buku-buku sejarah, dijelaskan pengaruhnya di zaman itu dan zaman berikutnya. Ada satu peristiwa dalam sejarah yang tidak akan pernah terulang kembali, yang begitu luar biasa. Dimulai dari rencana Allah dalam kekekalan. Terus-menerus diceritakan dalam sejarah sejak manusia jatuh dalam dosa, dan akan dibicarakan terus sampai kembali kepada kekekalan. Sayangnya, sedikit orang yang betul-betul mengerti karena peristiwa itu sulit untuk dibayangkan dan dimengerti. Yang kita tahu dan bisa mengerti yaitu dampaknya terhadap hidup manusia di masa sebelum terjadi peristiwa itu dan sesudah peristiwa itu. Ya, hanya ada satu peristiwa yang berdampak terhadap sejarah hidup manusia sebelum peristiwa itu sekaligus berdampak terhadap keadaan manusia selanjutnya. Peristiwa apa itu???
Mat 27:45-46
Inilah peristiwa yang merupakan pusat dari sejarah dunia. Peristiwa yang sudah direncanakan di dalam kekekalan, dibicarakan dan berdampak terhadap hidup dan keselamatan orang-orang di dalam Perjanjian Lama, serta berdampak untuk hidup orang-orang di dalam Perjanjian Baru. Peristiwa penebusan dosa-dosa orang pilihan di atas kayu salib.
Sebelum teriakan Tuhan Yesus di atas kayu salib di dalam ay.46, Matius menceritakan terlebih dahulu ada peristiwa 3 jam kegelapan di dalam ay.45. Sebagian orang berpikir, apa maksudnya ayat ini? Sebagian lagi tidak memperhatikan sama sekali ayat ini. Apa artinya tiga jam kegelapan? Tiga jam kegelapan adalah saat di mana cawan murka Allah yang digumulkan oleh Tuhan Yesus di taman Getsemani harus diminumNya. Saat di mana murka Allah harus ditanggung oleh Tuhan Yesus. Di sini sebenarnya penghukuman untuk penebusan dosa-dosa orang pilihan dilakukan. Charles Spurgeon mengatakan bahwa ciptaan harus berduka selama tiga jam karena Pencipta yang tidak berdosa harus dihukum karena dosa-dosa ciptaanNya.
Itu sebabnya, di dalam ay.46 Tuhan Yesus berteriak, "AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Dalam kalimat pertamaNya di atas kayu salib, Tuhan Yesus justru berkata memanggil Bapa dengan "Ya Bapa." Tetapi, kenapa saat di dalam perkataan keempat justru memanggil "Allahku" bahkan ditambahkan dengan "Engkau meninggalkan Aku"? Ada sesuatu yang terjadi saat itu, kenapa Bapa berpaling dari Anak? Hanya satu jawabannya, Bapa sedang menghukum Anak yang tidak berdosa. Hal ini sulit untuk dimengerti dan dibayangkan. Bapa meninggalkan Anak. Bapa menghukum Anak yang dikasihiNya dan yang tidak berdosa. Maka, lebih baik tidak dilanjutkan lagi pemikiran ini. Sampai di sini. Cuma bisa gentar, kagum dan takjub dengan rencana dan pelaksanaan kehendak Allah, serta jalan keluar bagi dosa-dosa manusia.
Mengapa Allah memakai rencana itu? Bukankah rencana itu membawa penderitaan yang tiada taranya bagi Kristus? Justru peristiwa ini ingin menunjukkan betapa seriusnya Allah dengan dosa yang membawa penderitaan kekal. Saat itu tidak sama dengan penderitaan yang dialami oleh orang-orang lain yang juga di salib. Semua yang di salib adalah orang berdosa. Tetapi Yesus Kristus tidak berdosa sama sekali. Sakitnya dua kali lipat. Yang lain di salib menanggung kesalahan sendiri. Tetapi Kristus di salib menanggung semua dosa-dosa orang pilihan. Kalau dosa satu orang harus dibalaskan dengan menderita di neraka sampai selama-lamanya, bagaimana dengan kumpulan dosa dari orang-orang pilihan? Seperti apa balasannya? Ini juga sulit untuk dibayangkan dan dimengerti. Apalagi penderitaan yang paling besar, yaitu ditinggalkan oleh Bapa. Lebih sulit lagi untuk dimengerti.
Teriakan Kristus bukan teriakan yang biasa diteriakkan oleh manusia waktu di dalam kesulitan, yang selalu bertanya kenapa Allah meninggalkan dirinya. Teriakan Kristus adalah satu-satunya yang valid dan mutlak, hanya Kristus yang layak bertanya seperti itu kepada Bapa. Sementara teriakan manusia, harusnya bertanya kepada diri sendiri, mengapa kita meninggalkan Allah? Dalam keadaan banyak berkat dan kesempatan, kita tidak bertanya, dimana Allah? Kita hanya memakai Allah untuk diri kita sendiri..!
Teriakan Kristus sebenarnya juga menjadi jaminan bagi orang-orang yang percaya kepadaNya untuk tidak perlu lagi mempertanyakan dan berteriak kepada Allah. Jika Kristus yang sudah menanggung dosa-dosa dan penderitaan kita yang seharusnya kita tanggung di atas kayu salib, maka Ia-pun yang terus menanggung dan menguatkan kita dalam segala penderitaan dan kesulitan kita. Kristus menanggung segala penderitaan sendirian, sedangkan kita menanggungnya bersama-sama dengan Kristus. Seberat apakah penderitaan kita, sehingga kita akan berteriak dan bertanya kepada Allah, Mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Pelajaran lain yang kita bisa pelajari adalah tentang Doa. Tuhan Yesus sedang mengajarkan doa yang mustahil. Ketika kita berada di dalam hubungan yang erat dengan Allah, maka akan gampang untuk kita berdoa. Bagaimana kalau kita tahu bahwa Allah tidak akan mendengarkan kita dan sedang berpaling dari kita? Akankah kita berdoa?
Tuhan Yesus justru berdoa di saat Bapa berpaling dan meninggalkanNya. Bukankah doa ini tidak akan didengar? Ini memang tidak akan pernah terjadi di dalam hidup orang percaya. Karena relasi kita dengan Allah tidak akan terpisahkan. Tetapi ada saat-saat di dalam hidup kita, di mana kita merasa ditinggalkan (Allah tidak pernah meninggalkan kita, tetapi kita merasa seperti itu) atau saat-saat kita menjauh dan menghindar dari Tuhan, justru di dalam keadaan seperti itu kita perlu berdoa. Karena hanya Allah sumber segala kekuatan, yang bisa membuat kita mengerti tentang segala keadaan yang terjadi di dalam hidup ini yang kita sulit untuk mengerti. Dan Allah selalu mendengar doa anak-anakNya, bukan untuk mengikuti keinginan anak-anakNya, tetapi untuk mengajarkan dan menunjukkan jalan-jalanNya.
Apakah Saudara merasa hidup ini terlalu penuh dengan penderitaan? Apakah Saudara sudah terlalu jauh dari Tuhan sehingga sulit untuk berdoa? Pandanglah pada Yesus Kristus.
No light in the darkness you see?
There’s a light for a look at the Savior,
And life more abundant and free!
Turn your eyes upon Jesus,
Look full in His wonderful face,
And the things of earth will grow strangely dim,
In the light of His glory and grace.
Helen H. Lemmel, 1922
untuk seluruh syair dan lagunya
Ayat Hari Ini:
Friday, March 23, 2007
Turn Your Eyes Upon Jesus
Oleh RO'IEL pada jam 22:05
Label: 7 Perkataan Salib, Matius, Matius 27, PS 4, Soteriologi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Komentar:
Post a Comment