Apa sebenarnya yang paling dibutuhkan oleh dunia yang berdosa ini? Kepuasan, kenikmatan, suami, isteri, anak, orangtua, keluarga, sahabat, uang, rumah, mobil,... dan begitu banyak daftar lain dalam pikiran manusia???
Dalam 'kebutaan dan kelumpuhan' di dalam hidup yang berdosa ini, tentu saja semua manusia menginginkan setiap hal yang menurutnya sendiri bisa memuaskan hidupnya. Tapi, betulkah semuanya itu kebutuhannya yang terutama???
Kisah Para Rasul 3:5-6
Orang yang lumpuh sejak lahir ketika bertemu dengan Petrus dan Yohanes di gerbang Bait Allah hanya berharap kepada belas kasihan dari dua rasul ini. Ia mungkin tidak mengharapkan emas dan perak, hanya mengharapkan sekedar sedekah dari mata uang yang paling kecil. Bagi orang lumpuh ini, uang yang bisa membuatnya membeli makanan dan bertahan hidup sudah cukup. Tapi, betulkah itu kebutuhan utamanya?
Lihatlah!
Petrus menyuruh orang lumpuh itu menatapnya. Tentu saja Petrus juga menatap orang lumpuh itu. Petrus melihat kebutuhan utama dari orang lumpuh itu. Ia membutuhkan kesembuhan baik fisik maupun kesembuhan rohani.
Di tengah dunia yang penuh dengan kesulitan, masalah dan dosa, masih adakah orang-orang yang punya waktu untuk melihat. Ya, melihat dan menatap orang lain. Melihat apa yang menjadi kebutuhan yang terpenting dari orang lain. Tentu saja kebutuhan paling mendasar dari orang-orang berdosa adalah kesembuhan rohani. Adakah orang-orang yang bisa melihat hal ini? Di tengah tertawa yang menyembunyikan kegetiran, ditengah pesta untuk pelarian dari masalah dan ditengah pemuasan kenikmatan untuk mengisi kekosongan, bisakah kita melihat kebutuhan sesungguhnya dari orang-orang berdosa? Ataukah kita hanya tertipu dengan orang yang terlihat tertawa, berpesta dan kelihatan menikmati segala kenikmatan dunia?
Kita butuh anugerah dan iman untuk melihat dengan mata hati kita. Kita terbiasa hanya ingin melihat apa yang ingin kita lihat dan terlalu percaya dengan fenomena. Dunia sedang menipu dengan fenomena kebahagiaan yang palsu dan banyak orang yang percaya bahwa itulah fakta yang harus menjadi tujuan hidup ini.
Petrus bisa melihat fakta, sehingga ia tidak memberikan emas dan perak (yang ia tidak punya) kepada orang lumpuh itu. Yang diberikannya adalah Yesus Kristus dengan kuasa-Nya. Dan itu cukup bagi orang lumpuh itu. Apa gunanya emas dan perak bagi orang lumpuh itu, jikalau ia tetap lumpuh? Apa gunanya bisa berjalan jikalau ia masih dalam dosa?
I'd rather have JESUS
Sebelum kita melihat kebutuhan utama dari dunia yang berdosa ini, adakah kita juga betul-betul sudah memiliki apa yang menjadi kebutuhan utama itu dan kita puas memuliakan dan menikmati-Nya?
Salah satu puisi yang saya sukai, ditulis oleh seorang wanita bernama Rhea F. Miller di tahun 1922. Judulnya, I'd Rather have Jesus.
I’d rather be His than have riches untold;
I’d rather have Jesus than houses or lands,
I’d rather be led by His nail pierced hand.
Than to be a king of a vast domain
Or be held in sin’s dread sway,
I’d rather have Jesus than anything
This world affords today.
I’d rather have Jesus than men’s applause;
I’d rather be faithful to His dear cause;
I’d rather have Jesus than world-wide fame,
I’d rather be true to His holy name.
He’s fairer than lilies of rarest bloom;
He’s sweeter than honey from out of the comb;
He’s all that my hungering spirit needs,
I’d rather have Jesus and let Him lead.
0 Komentar:
Post a Comment